Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Rizal Ramli menegaskan tidak memberikan izin bebas visa kepada negara-negara yang memiliki bisnis narkobanya tinggi.
Rizal juga melarang negara-negara yang melahirkan paham ISIS mendapat izin bebas visa masuk ke Indonesia.
“Kecuali yang aktif di bisnis narkotika, atau ideologi kekerasan ISIS dan sebagainya,” ujar Rizal di kantor Kementerian koordinator bidang Kemaritiman, Jakarta, Senin (14/9/2015).
Rizal memaparkan pemerintah akan menyaring negara mana saja yang bisa diberikan izin bebas visa dan mana yang tidak. Hal itu untuk mencegah Indonesia menjadi wilayah yang berbahaya dan tidak ramah untuk dikunjungi.
“Kita tidak mau Indonesia jadi lokasi pertentangan ideologi garis keras,” ungkap Rizal.
Rizal mengaku awalnya sangat sulit melakukan bebas visa. Karena butuh kerjasama bilateral dan komunikasi yang baik antar negara tersebut, agar bisa menarik wisatawan mancanegara ke Indonesia
“Strategi pertama meningkatkan bebas visa, tadinya susah, tapi kita berhasil tambah negara jumlah bebas visa,” ujar Rizal.
Sebelumnya diketahui ada 45 negara bebas visa yang tersebar di dunia. Saat ini pemerintah akan menambah 47 negara bebas visa, menjadikan total 92 negara termasuk dari ASIA dan Benua Eropa.
(ASM)