Menghadapi Cuaca Ekstrim, Nelayan di Pandeglang Mulai “Tarik” Alat Tangkap


Pandeglang – Kondisi cuaca yang mulai ekstrim akhir-akhir ini, mengakibatkan sejumah nelayan yang berada di Kecamatan Sumur dan Panimbang, Kabupaten Pandeglang, mulai berhenti melaut untuk sementara, hingga cuaca kembali membaik. Bahkan sebagian besar nelayan Bagan Apung, sejak akhir bulan Desember 2019 kemarin, sudah menarik bagan maupun alat tangkap ikan lainnya ke pesisir pantai.

Seperti halnya diungkapkan Eman, salah seorang nelayan bagan apung dari Kecamatan Sumur yang mengatakan, bahwa sebenarnya saat ini cuaca diperairan Sumur tidak menentu, atau bisa dibilang masih angin utara dan barat, yang artinya nelayan sebenarnya masih bisa untuk melaut, meskipun harus nyolong-nyolong cuaca.

“Cuaca saat ini bisa dibilang ekstrim dan tidak menentu, terkadang angin barat, terkadang juga utara. Maka itu sebagian nelayan sudah mulai banyak yang tidak lagi melaut, meskipun ada juga sebagian nelayan lainnya yang masih melaut, meskipun lihat-ihat cuaca dulu,” jelas Eman, Jumat (3/12/2019).

Dengan kondisi cuaca seperti ini, dijelaskan Eman banyak nelayan yang tidak melaut kemudian pergi merantau keluar daerah, atau ke Jakarta untuk mencari kerja guna memenuhi kebutuhan keluarganya. Meskipun masih ada juga yang terap menjadi nelayan, dengan memanfaatkan alat tangkap ikannya, atau menjaring ikan di pinggir pantai.

“Disaat-saat paceklik, atau disaat cuaca seperti ini, kami sudah tidak bisa melaut lagi, karena akan beresiko, ditambah hasil tangkapan pun menjadi berkurang. Jadi banyak dari kami, yang memilih kerja proyekan keluar daerah, atau hanya sekedar menjaring ikan di sisi pantai,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Pandeglang Anton Khaerul Samsi mengatakan, bahwa disinilah sebenarnya peran pemerintah dalam memberikan solusi bagi para nelayan, ketika nelayan sudah tidak lagi melaut karena kondisi cuaca. Pasalnya kondisi seperti itu sudah menjadi kepastian bagi nelayan setiap tahunnya.

“Sebenarnya disinilah peran pemerintah itu dibutuhkan, baik pusat, provinsi maupun kabupaten kota. Karena kondisi seperti ini sudah menjadi kepastian bagi para nelayan, dimana musim barat adalam musimnya paceklik bagi nelayan. Sehingga hadirnya pemerintah dalam hal ini, dengan cara memberikan pelatihan dan permodalan guna menjalankan usaha lain, selain melaut, jadi tidak nganggur,” tegas Anton singkat. (Daday)


Next Post

Babinsa Koramil 1312-01/Kabaruan Meriahkan Tahun Baru 2020 Bersama Warga

Jum Jan 3 , 2020
Talaud – Menyambut Tahun Baru 2020, diwarnai dengan berbagai ekspresi warga masyarakat yang ada di wilayah Koramil 1312-01/Kabaruan, sampai euforia […]