Korantangerang.com –
Sejarah yang lalu, ketika Umat Islam sedang menghadapi cobaan yang berat. Semangat Maulid itu harus terus di teruskan, sebagaimana sahabat Nabi menyemangati kembali umatnya ketika umatnya lemah. “saya melihat pada kondisi semacam itu sekarang, kondisi pecah belah umat, kondisi semangat untuk ibadah, berbuat baik pada sesamanya semakin mengurang,” ungkap Ismet saat ditemui usai menghadiri acara Maulid Nabi di Alun-alun Kesultanan Banten, Banten Lama Kota Serang, Rabu (23/12).
Dalam memaknai Maulid Nabi Ismet mengatakan bahwa ini sebagai semangat dan motivasi kepada umat agar lebih kembali kepada ajaran Rosul yang sudah di pesankan pada Kitab dan Sunah Rosul.
Selain merayakan Maulid Nabi,Ismet juga menggelar Kegiatan Semarak Budaya Banten (23/12). Semarak Budaya Banten diartikannya sebagai dakwah, bagaimana budaya asing yang sudah luar biasa derasnya di kita ini (Banten-red), beberapa tenaga hingga 4000 tenaga Korea di Banten, kemudian 1000 tenaga China yang ada di Lebak membawa budayanya masing-masing. “Oleh karena itu, sekarang ini kita tampilkan budaya banten sendiri, agar juga arus Globalisasi yang luar biasa pesat itu, kitapun punya Budaya-budaya sendiri, kitapun kembali kepada jati diri. Seperti kita lihat Bali Budaya asing yang luar biasa, tetapi juga tetap Budaya asli tidak hilang. Saya juga hari ini ingin berbuat seperti itu,” Kata Ismet.
Untuk Harapannya, Ismet menuturkan tentunya Umat Islam harus bersatu padu, ‘saling tulungan’, ‘saling karunya’ kemudian kedepan juga bagaimana jati diri Banten harus lebih kuat dari jati diri Bangsa-bangsa lain.
Ismet juga menambahkan untuk melihat Pusat Budaya itu ada di Banten. “Kedepan saya kira siapapun masyarakatnya apakah itu Tokoh masyarakat, apakah itu Pemerintah Daerah ataupun Pemerintah Pusat lebih kepada perhatian bagaimana jati diri Bangsa Indonesia ini ke susunan Banten. Karena begini, susunan Banten juga ikut andil, jadi Pemerintah Pusat juga harus memperhatikan masyarakat Banten,” Jelas Sultan Muda Banten Ismetullah.
Terkait dengan Visi Misi Kota serang, Ismet Selaku Keluarga Kesultanan Banten mengaku sangat periahtin dengan lingkungan dan pergaulan yang ada di Kota Serang. Menurut Ismet, seharusnya anak-anak itu di didik untuk bagaimana para orang tua kita dulu mendidik. Kaitan dengan Kota Serang sebagai Kota Madani, Iman Taqwa, jadi, Ismet melanjutkan, semuanya harus di mulai dari para pemimpinnya juga. “Para pemimpinnya itu juga harus bisa baca Al-qur’an, kemudian ibadahnya juga harus baik,” ungkapnya.(gita)