Korantangerang.com – Memasuki H + 2 pasca hari raya Idul Fitri 1440 H di tahun 2019 ini, sejumlah obyek wisata pantai yang berada di kawasan Carita, Pandeglang, masih terlihat lenggang, meskipun tidak terlalu sepi. Padahal biasanya, di masa libur lebaran seperti ini, kawasan pantai yang dikenal dengan sebutan “Sunset of Java” tersebut, selalu ramai dikunjungi wisatawan, hingga membludak.
Ironis memang, Carita yang sebelumnya selalu menjadi tujuan bagi sejumlah wisatawan dalam menghabiskan masa libur lebarannya, sepertinya mulai terkikis minat wisatawan tersebut, lantaran kurang adanya keperdulian pemerintah setempat dalam mengangkat kembali kejayaan Carita pasca disapu Tsunami enam bulan lalu.
“Salah satu penyebab menurunnya animo wisatawan berkunjung ke Carita ini, kemungkinan besar dampak dari bencana tsunami yang terjadi Desember lalu, yang kemudian diperparah oleh kurang perdulinya pemerintah dalam meng-edukasi masyarakat, bahwa Carita atau Selat Sunda saat ini telah aman. Sehingga rasa trauma masih atas bencana itu, tetap membekas hingga saat ini,” jelas Mahyudin, seorang pengelola obyek wisata pantai di Carita, Jumat (7/6/2019).
Hal yang sama pun dikeluhkan oleh Fatimah, salah seorang pengelola obyek wisata Pantai Pasir Putih yang mengaku, bahwa tingkat kunjungan wisatawan ke kawasan obyek wisata yang dikelolaanya tersebut, di libur lebaran tahun ini mengalami penurunan pengunjung yang sangat drastis, terbukti sejak hari pertama pasca lebaran kemarin hingga hari ke-2, jumlah pengunjung masih dibawah rata-rata.
“Biasanya hari pertama pasca lebaran, jumlah wisatawan yang berlibur ke Pantai Pasir Putih bisa mencapai ribuan. Sementara di hari Jumat ini, hingga tadi siang kita baru mencatat jumlah pengunjung ke Pasir Putih Carita ini, sekitar 400 an pengunjung. Entah totalnya berapa sampai sore nanti, yang pasti kita berharap pada besok Sabtu dan Minggu, sisa hari libur lebaran,” ungkap Fatimah.
Masih menurut Fatimah, biasanya sebelum ada bencana tsunami, atau pada hari libur lebaran tahun-tahun sebelumnya, sejak H + 1 Idul Fitri jumlah wisarawan ke Pasir Putih Carita, boleh dibilang sangat tinggi, bahkan diakuinya bisa diatas 3.000 pengunjung setiap harinya, hingga terpaksa harus menutup pintu gerbang, atau Portal pintu masuk sejak pukul 10.00 WIB.
“Kalau ramai seperti tahun-tahun sebelumnya, sejak jam 10 saja portal depan itu sudah kami ditutup, karena parkiran tidak muat lagi, dan pengunjung pun sudah terlalu membludak. Bahkan pengunjung pun terpaksa harus memarkirkan kendaraanya hingga kedepan sana (sebrang-red),” tambahnya.
Selain Fatimah, demikian juga dikeluhkan pengelola Pantai Karangsari, Lucia. Dia mengatakan, peristiwa tsunami masih terasa hingga kini. Masyarakat diduga masih trauma untuk mengunjungi wisata pantai di Carita. Padahal Karangsari dan Pasir Putih, tidak tersapu tsunami.
“Liburan kali ini tidak seperti yang sudah-sudah yah. Mungkin karena dampak tsunami kemarin. Tetapi lumayan lah masih ada yang mau ke sini. Walaupun penurunannya jauh, hingga mencapai 40 persen lebih, bila harus dibandingkan dengan kunjungan tahun lalu. Ditambah lagi, saat ini wisatawan yang berkunjung lebih banyak wisatawan lokal. Dari luar daerahnya sedikit sekali,” aku Lucia.
Kendati demikian, para pelaku wisata tersebut tetap optimis dan berharap pada akhir pekan besok, jumlah kunjungan wisatawan bisa lebih baik. Meski pun tidak tidak sama dengan tahun-tahun lalu. “Saya harap besok ramai, jadi bisa mengangkat wisata Carita lagi. Dan untuk memancing animo masyarakat, besok ada atraksi wisata di sini bantuan dari Kementerian Pariwisata,” tutupnya. (Daday)