Kritik MW KAHMI Banten Membangun HMI Perjuangkan Keadilan di Banten Sampai Akhir Titik Perjuangan


Tangerang – Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Tangerang Tiba Yuda Laksana menanggapi kritik dari Presidium Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Banten yaitu H. Udin Saparudin atau US terkait aksi yang dilaksanakan oleh Badko HMI Jabodetabeka-Banten.

Dalam kritiknya US mengatakan bahwa isu yang dilaksanakan oleh Badko HMI Jabodetabeka-Banten tidak membuat kemaslahatan serta menimbulkan kisruh antara Gubernur (WH) dan Wagub (Andika) Banten. Menurut Tiba bahwa urusan kekisruhan itu tidak ada sangkut pautnya dengan aksi yang dilakukan oleh HMI, karena tuntutan kita murni dan tidak ada yang menunggangi.

“kita turun aksi bukan karena pesanan dan bukan atas dasar disuruh oleh siapapun, urut mereka kisruh (Gub-Wagub) itu tidak ada sangkut pautnya dengan aksi kita,”jelasnya.

Tiba menyebutkan juga bahwa klaim-klaim yang ditujukan kepada aksi kemarin tidaklah benar, mungkin ada saja oknum yang telah bertemu dengan Gubernur kemudian mengklaim gerakan HMI di Banten. Kemudian Tiba juga menegaskan bahwa keseriusannya dalam mengawal indikasi adanya korupsi di pemerintahan Banten, bahkan akan melanjutkannya ke KPK dengan membawa 50 kader HMI Cabang Tangerang setelah kemarin melaporkannnya ke Kejati-Banten.

“Memang banyak sekali klaim dan tuduhan terhadap aksi kita kemarin. Mungkin bisa saja ada orang yang sempat bertemu dengan Gubernur dan mengklaim pergerakan HMI di Banten, kami akan tunjukan keseriusan kami dalam mengawal indikasi adanya korupsi di pemerintahan Banten ini, HMI Cabang Tangerang siap meneruskan ini ke KPK dengan membawa 50 orang kader untuk menuntut proses kasus tersebut,”tuturnya.

Kemudian Tiba memberikan komentar mengenai garis koordinasi badko, menurutnya bahwa keterlibatan kader-kader HMI Cabang se-Banten dan kader komisariat kemarin adalah atas dasar kesadaran mereka yang ingin ikut dalam aksi dan bukan berdasarkan paksaan dari badko. Ini adalah murni gerakan Badko HMI Jabodetabeka-Banten bukan atas nama yang disebutkan dalam komentarnya US.

“kemarin itu adalah gerakan Badko HMI jabodetabeka-banten dan cabang HMI se-banten. Jadi wajar ketika ada kader komisariat dan cabang yang ikut dalam aksi tersebut, karena kita secara garis organisasi ada dibawah naungan Badko,”lanjutnya.

Selanjutnya Tiba mengatakan bahwa dirinya sangat mengapresiasi atas adanya kritikan yang dilakukan oleh US sebagai presidium KAHMI terkait Aksi kemarin. Komentar yang dilontarkan oleh Kanda US tersebut akan membuat semangat kita sebagai kader HMI khususnya yang berada di wilayah Banten semakin semangat dalam memperjuangkan keadilan dibanten sampai akhir titik perjuangan.

“saya berterimakasih kepada kanda US yang telah memberikan komentar dan kritik terhadap aksi kemarin. Karena kritik merupakan pembangunan bagi Individu atau Kelompok, saya yakin bahwa kritik ini akan menambah semangat kader HMI dalam memperjuangkan keadilaan sampai akhir perjuangan,”ujarnya.

Proses demokrasi harus terus dijalankan sebagai bentuk perwujudan negara demokrasi, aksi merupakan salah satu penyampaian pendapat. Namun pembatasan akan penyampaian pendapat apalagi menghentikan adanya aksi demontrasi sebuat bentuk kejahatan dalam proses demokrasi. Setiap perjuangan pasti akan selalu ada yang dikorbankan, tetapi jangan sampai membuat turunnya semangat perjuangan.

Hidup Mahasiswa !!!
Hidup Mahasiswa !!!
Hidup Mahasiswa !!!.(rls)


Next Post

Meriahkan Bulan Suci Ramadhan, Babinsa Kelurahan Danukusuman Ikuti Parade Tarhib Inilah Tujuannnya

Sab Mei 4 , 2019
Surakarta – Serka Fitalis Erwan dan Koptu Tito Babinsa Kel. Danukusuman Koramil 03/Serengan Kodim 0735/Surakarta melaksanakan pengamanan Parade Tarhib Ramadhan […]