“Jangan Pernah Hina Pemulung” Mereka inilah Pahlawan Lingkungan Sesungguhnya “


Kota Tangerang – Banyak orang yang mengatakan bahwa memulung adalah pekerjaan yang paling rendah di dunia ini, bahkan terkadang ada beberapa orang yang menghina mereka,.

Namun di balik profesi mereka banyak orang yang tak sadar bahwa pemulung adalah pahlawan tanpa tanda jasa..
Pasti anda tidak percaya kenapa pemulung harus di sebut pahlawan.

Bayangkan berapa ton sampah yang dihasilkan oleh masyarakat Kota Tangerang dalam 1 hari, apakah sampah itu akan dibiarkan menumpuk menjadi gunung?. Tentunya ini akan menjadi permasalah baru bagi Kota itu sendiri dengan bau busuk dan penyakit yang akan ditimbulkan oleh sampah itu.

Disinilah kita harus memberikan penghargaan kepada para pemulung. Karena tanpa disadari mereka lah yang mengurangi volume sampah yang menumpuk.

Diding, Kepala UPT TPA Rawa Kucing Kota Tangerang menjelaskan dengan adanya para pemulung dirinya merasa terbantu.

” Bayangkan jika ada 500 orang pemulung yang mencari sampah yang masih bisa didaur ulang dan punya nilai jual. Jika sehari mereka membawa sampah minimal 100 kg perorang, berapa ton sampah yang dikurangi mereka,” jelasnya,Jumat(28/6/2019).

Lebih lanjut Diding menjelaskan, pemulung adalah mereka yang pekerjaannya mencari barang bekas yang sudah tidak terpakai lagi. Pemulung mencari barang-barang yang bisa dijual kepada pembeli barang bekas (pengusaha daur ulang), seperti besi tua, botol bekas, gelas air mineral, kardus, kertas, plastik bekas. Barang-barang tersebut.

“Kalau dibakar tentu akan menimbulkan polusi udara dan kalau dibiarkan akan menimbulkan banjir. Buktinya di sepanjang sungai Cisadane banyak sekali terdapat sampah-sampah plastik.
Mendaur ulang plastik adalah upaya yang sangat tepat untuk melestarikan tanah, udara dan air kita. Pemulung adalah orang yang sangat berperan penting dalam mengurangi tercemarnya tanah oleh besi botol kaca, plastik, kertas, kardus dan lainnya, ” paparnya.

Jadi pemulung yang kita pandang sebelah mata itu adalah pahlawan lingkungan kita. Sebuah profesi yang perlu dihargai. Jangan pernah berpikir memulung itu suatu profesi yang sangat rendah nilainya,karena memulung itu termasuk orang yang sangat peduli terhadap lingkungan.

Ujang (38) seorang pemulung yang sedang asyik mencari barang bekas tanpa menghiraukan bau busuk yang menyengat, saat di temui di TPA Rawa Kucing mengatakan hanya ini pekerjaan orang kecil seperti saya, yang tidak mempunyai pendidikan, ketrampilan.

“Saya jadi pemulung karena tuntutan hidup harus makan, minimnya lapangan kerja untuk rakyat kecil seperti saya tanpa pendidikan,” tandasnya.

Sampah plastik,bekas minuman kaleng, botol mineral, besi tua, adalah sampah yang tidak akan pernah terurai oleh bakteri pengurai dan menjadi tanah walaupun sudah dibakar tetapi itu akan tetap menjadi sampah sampai kapanpun.sampah-sampah tersebutlah yang dikumpulkan para pemulung untuk dijual dan didaur ulang lagi.

Dari sinilah kita bisa melihat jasa para pemulung ini , mungkin kita sendiri tidak bisa menghitung sebarapa banyak jasa yang mereka sudah lakukan untuk kita dengan mengutip sampah – sampah dan menjualnya ke pabrik untuk didaur ulang lagi dan mereka juga sudah menghilangkan banyak sampah di Kota kita ini serta membersihkan itu semua.

Oleh karena itu jangan pernah meremehkan pekerjaan mereka apalagi menghinanya dan padahal kita berhutang jasa pada mereka.(zher).


Next Post

Arief Rotasi 229 Pejabat di Pemkot Tangerang

Jum Jun 28 , 2019
Kota Tangerang – Enam bulan seusai pelantikan dirinya, Walikota Tangerang, Arief R Wismansyah kembali merombak atau merotasi jabatan di lingkup […]