Korantangerang.com – Masyarakat yang menjadi peserta aktif keluarga berencana (KB) memiliki peluang yang lebih besar memiliki kondisi ekonomi keluarga yang lebih baik.
Irgan Chairul Mahfiz, Anggota Komisi IX DPR RI Dapil Banten III mengatakan, saat ini di Indonesia masih terdapat banyak keluarga pra sejahtera, yaitu keluarga yang identik memiliki banyak anak, tidak mempunyai penghasilan tetap, dan menempuh pendidikan yang kurang layak.
Tipe keluarga demikian, kata Irgan umumnya mereka kurang memperhatikan kesehatan lingkungan sehingga rentan terhadap penyakit, bahkan tidak memiliki tempat tinggal yang layak dan tetap, juga masih memerlukan bantuan sandang dan pangan.
“Kami sangat konsen untuk meningkatkan derajat hidup mereka, salah satu yang kami dorong adalah mereka harus menjadi peserta KB aktif,” ujarnya saat menjadi narasumber Sosialisasi Integrasi Kampung KB yang dihelat Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) di RW 03, Kelurahan Ciputat, Kecamatan Ciputat, Tangsel, Rabu (20/12).
Politis Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tersebut mengajak juga ratusan peserta yang hadir untuk memahami KB tidak sekedar mengatur jumlah kelahiran anak, namun lebih pada mewujudkan keluarga yang memiliki ketahanan yang baik, sehingga bisa sejahtera.
Dijelaskannya juga, tantangan cukup berat yang dihadapi Indonesia saat ini adalah jumlah penduduk yang banyak. Saat ini Indonesia berada diperingkat keempat dunia untuk jumlah penduduk, namun dari sisi kualitas sumber daya manusia, justru sebaliknya.
“Kualitas sumber daya manusia kita masih jauh tertinggal dibandingkan negara lain, sehingga ini menjadi pekerjaan rumah kita bersama untuk meningkatkannya,” tambahnya.
Untuk meningkatkan kualitas SDM, kata Irgan, salah satu prasyaratnya adalah terwujudnya keluarga yang sejahtera. Sehingga fungsi keluarga dapat dijalankan dengan baik seperti fungsi tempat mengenal keyakinan dalam hidup (agama), mengenal norma-norma yang terdapat dalam masyarakat. Keluarga juga bertanggungjawab untuk mencari pendapatan dari luar untuk memenuhi kebutuhan pangan, sandang, papan serta tercapainya pendidikan dan kesehatan bagi anggotanya.
“Kalau fungsi keluarga sudah terpenuhi, secara serta merta dapat meningkatkan kualitas SDM kita,” imbuhnya.
Program KB kembali ditegaskannya menjadi titik awal mencapai derajat keluarga yang lebih baik. Ia membandingkan jumlah keluarga yang besar dengan keluarga kecil, sementara penghasilan keluarga hanya pas-pasan, alhasil, keluarga yang jumlah anaknya hanya dua, akan lebih mampu memenuhi kebutuhan hidup, salah satunya kebutuhan sandang, pangan, pendidikan dan kesehatan.
“Jadi dapat dipastikan, bukan hanya menekan laju pertumbuhan penduduk, KB juga meningkatkan perekonomian keluarga,” tukasnya.(Mulyadi)