Korantangerang.com – H.M.Sayuti S. Sos. I, Anggota DPRD Provinsi Banten dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) , melakukan kegiatan Reses Masa Persidangan Ke II untuk menjaring aspirasi dari para pendidik Quran yang berlangsung di Aula TPQ Al Habib,komplek Perumahan Sekretariat Negara RI Karawaci Kelurahan Bencongan Indah Kecamatan Kelapa Tangerang,Kamis (8/3/2018).
Hadir pula dalam kegiatan Reses tersebut mantan anggota DPRD Partai Persatuan Pembangunan Kota Tangerang, Kholid, Ketua Umum IPQ Kabupaten Tangerang dan Kordinator IPQ Tangerang Raya, H. Drs Muhamad Syupi bersama jajaran anggota IPQ yang berjumlah sekitar 120 orang.
H. Muhammad Syupi dalam pembukaan reses ini menjelaskan IPQ adalah Ikatan Pendidik Quran yang sekarang berjumlah kurang lebih 530 lembaga dan sekitar 4000 pendidik. IPQ sendiri membawahi TPQ, TKQ.
Dirinya berharap dengan kegiatan reses ini H. M. Sayuti bisa menghidupkan ataupun menyampaikan aspirasi para pendidik Quran ini bisa mendapatkan intensif dari APBD seperti yang didapatboleh pondok pesantren.
“Tentunya dengan intensif ini akan menambah semangat para pendidik untuk menggaungkan Quran dan menciptakan generasi muda yang hafal Quran dan menjalankan isinya dalam kehidupan sehari hari” harapnya.
Sementara itu H. M. Sayuti menjelaskan apa sebenarnya reses ini, walaupun dirinya mengakui bahwa Dapil ini bukan merupakan wilayah pemilihannya. Tetapi sebagai anggota DPRD Banten tentunya juga punya kewajiban untuk terjun langsung ke masyarakat untuk mrnyetap keluhan dan aspirasi masyarakat di seluruh Banten.
“Reses ini untuk menyerap dan mendengarkan aspirasi masyarakat untuk dapat ditindaklanjuti oleh pemerinta dan inilah tugas saya sebagai wakil rakyat” jelas H. M. Sayuti.
Badri Dahlan salah seorang pendidik Quran dari Sepatan Timur menanyakan anggaran dana hibah yang hanya untuk pondok pesantren bahkan intensif guru guru mengaji di pondok pesantren tapi tidak ada yang menyentuh TPQ maupun TKQ.
Menanggapi hal ini H. M. Sayuti mengharapkan agar IPQ lebih proaktif mensosialisasikan diri, sehingga akan lebih dikenal masyarakat terutama pemerintah seperti pondok pesantren.
“Banten dikenal sebagai Kota Pesantren hal inilah yang membuat gubernur menganggarkan dana APBD untuk pondok pesantren” jelas H. M. Sayuti.
H.M.Sayuti menambahkan aspirasi yang disampaikan oleh para pendidik Quran nantinya akan ditampung dan diteruskan ke DPRD Kabupaten Tangerang dan juga ke DPRD Provinsi untuk diperjuangkan.
“Kita akan berkoordinasi dengan dinas terkait tentang persoalan teknis agar bisa diperhatikan dan bisa diprogramkan” pungkasnya. (Zher).