Habib Abdullah Al Muchdor: Banyak Hukum Allah yang Dilanggar


Tangerang – Perayaan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW itu akan membentengi dan memperkokoh ukhuwah Islamiyah kita. Sehingga kita selaku ummat Islam akan menjadi ummat yang kuat dalam balutan kasih sayang. Karena, pada dasarnya agama itu adalah rahmatan lilalamin, yaitu berkasih sayang. Kasih sayang yang bisa menjadi rahmat bagi semua. Demikian ungkap Habib Abdullah Al Muchdor disela-sela acara perayaan Maulid yang diadakan oleh Majelis AL GHIFARY (12-13/3) lalu.

“Belakangan ini banyak hukum-hukum Allah Ta’ala yang dilanggar baik secara sengaja maupun tidak. Karena itu kita harus saling nasehat-menasehati untuk kebaikan bersama. Agar kita tidak percah belah dan tetap satu koridor dalam kecintaan dan kasih sayang untuk senantiasa mematuhi ajaran Allah Ta’ala dan Rasul-Nya. Jadi acara peringatan maulid, pengajian, dan lain sebagainya itu salah satu tujuannya adalah untuk memperkuat keimanan dan aqidah kita,” ujar Habib yang berasal dari Mojokerto, Jawa Timur.

Menurut Habib Abdullah dalilnya adalah ‘ tidaklah aku utus nabi Muhammad SAW kecuali untuk rahmat sebagaian alam’. Rahmat di sini itu kan luas. “Nah untuk berkumpul di majelis-majelis dzikir, pengajian, dan perayaan hari-hari besar Islam lainnya itu adalah salah satu bentuk rahmat juga. Dikarenakan dengan berkumpulnya kita terbentuknya juga sarana untuk saling mengingatkan dan berkasih sayang,” terangnya.

Ditanya mengenai kiat untuk memeluk Islam secara kaffah atau menyeluruh, Habib Abdullah mengembangkan senyum. Katanya di ujung senyum, “Pertama yang harus kita pahami bahwa dalam kehidupan seseorang itu adalah untuk keimanan dulu yang kita tanamkan. Setelah bicara soal iman baru cerita agama”.

Ditambahkan Habib Abdullah, Iman yang kuat berdasarkan ilmu yang kuat maka akan menjadi manfaat. Jangan sampai ilmu kuat iman lemah, maka iman akan goyang. Dan kalau iman kita sudah goyang maka akan mudah dibeli oleh pihak lain untuk kepentingan mereka.

“Karena itu Rasululllah yang ajarkan kepada kita adalah soal kimanan dan kecintaan atau kasih sayang. Dengan demikian mental akan terbentuk baru ilmu dimasukkan. Karen apa, ilmu itu akan bermanfaat karena berada dalam orang yang telah memiliki iman dan kecintaaan atau dalam kata lain mental spiritual yang kokok atau kuat. Jadi untuk melaksanakan perintah Allah Ta’ala dan Rasulnya akan terasa mudah. Namun jika tidak ada iman dan cintanya tadi maka akan terasa sulit dan menyusahkan,” pungkasnya. (Jamiel Loellail Rora)⁠⁠⁠⁠


Next Post

Masyarakat Indonesia Paling Pede Belanja? Ini Datanya

Sel Mar 14 , 2017
Psikolog klinis Indonesia Kasandra Putranto menyampaikan masyarakat dunia telah berkembang menjadi masyarakat modern yang penuh dengan orang-orang ambisius dan berorientasi […]