.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak melalui Dinas Pariwisata setempat menghimbau kepada seluruh pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkab Lebak menggunakan lomar atau kain untuk ikat kepala yang menjadikan tradisi masyarakat Baduy.
“Imbauan itu untuk mendukung pengembangan destinasi wisata yang dicanangkan Bupati Iti Octavia,” ujar Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Lebak, Imam Rahmayadin di kantornya, Rabu (13/03/2019)
Dijelaskan Imam, penggunaan khas tradisi masyarakat Baduy diberlakukan setiap hari Rabu di lingkungan Sekertariat Pemerintah Kabupaten Lebak, organisasi perangkat daerah (OPD), kecamatan, desa/kelurahan. Untuk ASN Iaki-laki diwajibkan menggunakan ikat kepala lomar dan perempuan selendang kain tenun.
“Penerapan Iomar dan kain tenun merupakan bentuk pelestarian juga identitas budaya masyaraat Baduy,” ungkapnya.
Menurutnya, selama ini masyarakat Baduy yang tinggal di pedalaman Kabupaten Lebak sebagai wisata mendunia karena memiliki nilai keunikan suku terasing di Tanah Air. Destinasi wisata budaya masyarakat Baduy bisa mendunia, seperti kehidupan komunitas suku-suku terasing Iainnya di mancanegara. Misalnya, suku Aborigin di Australia, suku Amish di Amerika Serikat atau suku lncha di Peru.
Masih katanya, khasanah budaya masyarakat Baduy tentu memiliki kebanggaan, sehingga pemerintah daerah mengembangkan destinasi wisata budaya masyarakat Baduy. Pengunjung ke kawasan Baduy kebanyakan untuk melakukan penelitian antropologi, karena kehidupan masyarakat itu hingga kini masih mempertahankan adat leluhurnya dan menolak kehidupan modern.
“Kita terus mengembangkan wisata Baduy sebagai ikon Kabupaten Lebak,” katanya.
Pihaknya mengapresiasi seluruh ASN itu dapat mentaati imbauan penggunakan tradisi khas masyarakat Baduy tersebut. “Kami berharap ASN dapat mendukung kebijakan Bupati Iti Octavia untuk pengembangan destinasi wisata hingga 2024 agar Lebak terbebas dari ketertinggalannya,” pungkasnya.(A7at).