Korantangerang.com – Perilaku pelajar Madrasah Tsanawiyah (MTS) di Kabupaten Tangerang ini tidak mencerminkan sebagai pelajar. Disaat jam sekolah, mereka secara berkelompok bolos sekolah dan memilih nongkrong di Mardi Grass, Citra Raya, Panongan, Selasa (12/12).
Kelompok pelajar itu, dengan masih mengenakan seragam lengkap duduk berkelompok, selain pelajar putra, tampak juga pelajar putri.
Menurut Udin, warga yang berada di lokasi, mereka mengaku sudah sering berkunjung ke lokasi tersebut pada saat jam belajar.
“Biasanya mereka sudah ada dilokasi sekitar jam 09.00 WIB,” ujarnya, Rabu (13/12).
Udin pun mengaku pernah menanyakan kenapa mereka bolos sekolah, jawaban yang diberikan oleh para pelajar tersebut karena tidak ada jam pelajaran, sehingga memilih untuk nongkrong ditempat itu.
Ironisnya, saat nongkrong itu, anak-anak dibawah umur itu menghisap rokok jenis sisha. Dari pengakuan pelajar tersebut juga didapatkan Udin, bahwa mereka sudah sering melakukannya.
“Bahkan, tak hanya pelajar putra, pelajar putri pun menghisap rokok ala Timur Tengah itu,” jelas Udin.
Tentu hal ini menjadi keprihatinannya, karena semestinya di usia mereka, belum sepantasnya mengkonsumsi rokok tersebut.
“Tentu harus ada pengawasan intensif dari para orang tua, guru serta Dinas Pendidikan, karena perilaku pelajar ini sudah melewati batas,” imbuhnya.
Sebagai orang tua yang memiliki anak usia sekolah, ia juga meminta kepada pedagang dilokasi tersebut untuk selektif dalam melayani pembeli, sehingga rokok Sisha itu hanya dijual kepada orang dewasa.
“Jangan biarkan anak-anak kita tergerus gaya hidup yang salah, pedagang juga harus turut merasa memiliki tanggung jawab moral mendidik generasi muda kita,” tukasnya.
Hal tersebut pula mendapat komentar dari sang legislator partai PDIP Perjuangan yang sekaligus ketua komisi II DPRD Kabupaten Tangerang Ahmad Supardi, dia mengatakan bahwa hal ini pernah menjadi diskusi saya dengan dinas kesehatan untuk dikaji bahaya tentang Shisa.Dan saya sudah sangat prihatin dengan keadaan mardi grass saat ini, karena menjadi tempat nongkrong anak-anak usia sekolah SD dan SMP,yang ironisnya mereka hanya untuk menghisap Shisa.tandas Supardi
Dan seharusnya hal ini juga dapat menjadi perhatian dari dinas Diperindag(dinas perindustrian dan perdagangan) Kabupaten Tangerang untuk mentertibkan warung-warung yang berada di Mardi Grass agar tidak menyediakan Shisa untuk anak usia sekolah.
Menghisap Shisa secara medis mungkin tidak sebahaya dengan merokok,akan tetapi jika ini menjadi trend bagi anak sekolah yang masih usia sangat dini. Pungkasnya (Mulyadi)