Pandeglang – Santer informasi terkait wabah virus Corona yang mulai menjangkit di Indonesia belum lama ini, membuat masyarakat panik hingga berusaha untuk mencari penangkalnya, baik melalui masker, maupun makanan atau minuman yang bisa membuat virus jenis Covid-19 tersebut tidak masuk ketubuh.
Salah satu rempah tradisional yang konon mampu menangkal virus Corona tersebut, yakni Jahe, Kunyit, Kencur, maupun rempah-rempah sejenisnya. Maka itu, masyarakat saat ini mulai mengincar berbagai bahan tradisional itu sebagai upaya menangkal virus asal Tiongkok tersebut.
Akhirnya, tanaman rempah-rempah di pasaran akhir-akhir ini mulai laku keras. Seperti halnya yang terjadi di Pasar Badak Pandeglang. Salah seorang pedagang, Sulaiman mengaku, tanaman jahe putih dan merah dalam satu pekan terakhir melonjak drastis.
“Dari biasanya saya jual sekitar 10 kg per hari. Tapi sekarang bisa kini ia mampu menjual hingga 20 kg per hari. Kalau harga jahe sekarang lumayan tinggi, Rp40,000 per kg untuk jahe putih dan Rp55,000 untuk jahe merah. Biasanya, enggak lebih dari Rp25,000 per kg,” bebernya, Jumat (6/3/2020).
Bukan cuma jahe, permintaan akan komoditi kencur dan kunyit juga meningkat dalam beberapa hari terakhir. Setiap hari, dia bisa menjual sekitar 8 kg dari biasanya hanya 4 kg. Meski permintaan naik, namun harga dua komoditi itu tetap stabil.
“Kalau kunyit dan kencur, sih stabil yah harganya. Kunyit Rp4,000 dan kencur Rp45,000. Tapi sekarang juga lumayan banyak yang beli,” sambungnya sambil merapikan tumpukan jahe yang tersisa.
Akan tetapi Sulaiman menjelaskan, meningkatnya permintaan tanaman tradisional itu, bukan semata karena virus corona. Melainkan, saat ini bertepatan dengan momentum tradisi rajaban untuk menyambut perayaan Isra Miraj.
Karena dia menyebut, selain momentum bulan puasa, Hari Raya Idul Adha, dan Maulid Nabi, bulan rajab seperti saat ini juga permintaan bumbu dapur seperti jahe dan kencur ikut meningkat.
“Enggak terlalu berdampak (virus corona). Karena rajaban. Saya tanya ke pembeli, Tumben bu beli banyak? Iya nih mau rajaban,” kata Sulaiman menirukan.
Senada dikatakan pedagang lainnya, Imran. Dia mengaku memasuki bulan rajab, permintaan akan bumbu dapur dari tanaman rempah meningkat. Hal itu ditambah dengan adanya kabar jenis tanaman rempah-rempah bisa menangkal virus corona yang kini sedang ramai diperbincangkan.
“Lumayan sih seminggu ini ramai. Tapi yang beli kebanyakan ibu-ibu yah yang keliatannya suka masak. Kalau (imbas) corona saya kurang ngerti. Karena yang beli juga enggak bilang buat itu (virus corona),” timpalnya.
Perihal harga jahe yang meningkat, Imran menjelaskan bahwa hal itu bukan karena corona, namun karena pasokan dari petani yang berkurang. Selama ini, dia memperoleh berbagai jenis rempah dari petani lokal. Belakangan komoditi yang paling dicari masyarakat merupakan jahe dan kencur.
“Yang paling laku jahe sama kencur. Tapi jahe sekarang mahal itu karena dari petaninya agak tersendat,” tutup Imran. (Daday)