Kabupaten Tangerang – Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Tangerang, H.Ahmad Taufik, Selasa 29 oktober 2019 menyambangi lokasi tempat pembuangan akhir sampah (TPAS) di Desa Jatiwaringin, Kecamatan Sukadiri Kabupaten Tangerang.
Dalam kesempatan itu, Kadis DLHK H.Ahmad Taufik mengatakan kepada awak media untuk mencari solusi persoalan TPA yang selama ini menimbulkan bau tak sedap dan assp akibat sampah.
Menurutnya permasalahan sampah yang ada di TPA Jatiwaringin sudah 20 tahun berdiri masih memakai sistem pembakaran, namun kini TPA yang luasnya mencapai 22 Ha dengan volume pembuangan dari Kabupaten Tangerang ini mencapai 200 truck per hari dengan jumlah tonase mencapai kurang lebih 10 ton/ hari, itu sedang ditata agar asap dan bau sampah bisa diatasi sehingga tidak lagi menimbulkan bau yang mencemari warga sekitar.
Untuk itu pihaknya telah mendatangkan Profesor Rusdi.Ch. dari Bio Tecknologi Indonesia.
Dengan didatangkannya profesor, diharapkan mampu mengurai bau sampah dengan menggunakan B.8 yang fungsinya untuk mengurangi Limbah Organik yang ramah lingkungan dan dapat mengurai persoalan sampah.
Selanjutnya pihaknya yakin apabila pengolahan sampah itu dilakukan dengan baik, tidak sistem dibakar, maka polusi, penyakit dan aroma busuk dari TPA tidak mengganggu kehidupan mereka.
“Kami yakin pengolahan sampah itu benar-benar dilakukan, bertujuan agar warga sekitar tidak terkena dampak polusi dari TPA,”jelasnya.
Menurutnya Pemerintah Kabupaten Tangerang telah menyediakan tekhnologi ramah lingkungan yang bisa mengelola sampah tersebut.
Menyikapi hal yang sama kepala UPT Jatiwaringin mengatakan, persoalan ini harus dicarikan solusinya dengan duduk bersama antara SKPD, DLHK, Dinkes, Satpol PP, Dinas Pemberdayaan dan Desa Bappeda, tenaga ahli, dan aktivis lingkungan untuk membahas bersama persoalan ini.
Untuk itu kedepan pihaknya akan menata Ruang Terbuka Hijau (RTH). ” ya kami sudah usulkan ke dinas/instansi terkait.Dengan adanya TPA yang besebelahan dengan kali”kita berupaya agar Ruang Terbuka Hijau (RTH) dapat dilaksanakan dipinggir kali sehingga bisa dilihat Asri, Sejuk dan nyaman,” katanya.
Diakui olehnya, adanya TPA Jatiwaringin berdiri lebih awal dari perumahan warga sekitar, namun demikian bukan berarti kami menyalahkan pengembang tapi kami mencari solusi agar persoalan warga yang terkena dampak akibat adanya TPA bisa diatasi
“Untuk itu kami bersama dinas/instansi terkait berupaya mengatasi dan mencegah adanya keluhan warga sekitar,”ujar Kepala uUPT jati waringin.(Zher/tn)