Korantangerang.com – Dalam sebuah keluarga, setidak-tidaknya ada suami (ayah), istri (ibu) dan anak. Posisi ayah sebagai kepala keluarga. Surat An-Nisaa : 34 menunjukkan bahwa kaum lelaki adalah pemimpin kaum perempuan. (Ar-Rijaalu qawaamuuma ‘ala ‘n-nisaa-i)
Surat At-Tahrim :6 “Quu anfusakum wa ahliikum naara” (jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka) adalah soal keselamatan keluarga di akhirat nanti. Inilah yang pertama dan paling utama.
Para ahli tafsir menjelaskan, menjaga diri dan keluarga dari api neraka itu dengan takwa, dengan taat dan menjauhi maksiat. Ali bin Abu Thalib R.A. menjelaskan, Allah S.W.T memerintah agar kita mendidik diri sendiri dan keluarga dengan amal saleh. Kata Ali R.A pula, ayat ini memerintah kita untuk mendidik diri sendiri dan keluarga dengan ajaran agama (Islam).
Pada zaaman sekarang, zaman Covid-19, alangkah baiknya kita renungkan kembali surat At-Tahrim : 6 ini. Ini urusan keluarga, urusan keselamatan diri dan keluarga di akhirat nanti. Rumah jadi pesantren, dengan para santrinya anak-anak.
Kalau kita diimbau untuk selalu ada di rumah, maka manfaatkanlah imbauan itu untuk mendalami surat At-Tahrim : 6 ini. Covid-19 sangat mungkin mengajari kita tentang lebih pentingnya rumah dan di rumah setelah sekian lama anggota rumah dititipkan dan dipercayakan kepada pembantu, padahal bukan tugas utamanya.
Jangan salahkan anak-anak kalau jauh lebih dekat kepada si Bibi, karena memang jadi teman sehari-hari, jadi tempat mencurahkan isi hati, karena orang tuanya selalu sibuk dengan kegiatan-kegiatan di luar rumah. Uang jajan memang dicukupi untuk anak-anak, tetapi mereka jauh lebih membutuhkan kasih sayang dan belaian orang tua yang ternyata mereka temukan dari si Bibi, dari pembantu rumah tangga.
Dalam situasi seperti sekarang ini, dan kita lebih banyak tinggal di rumah, maka fokus kita adalah pendidikan anak-anak, pendidikan agama terutama sholat. Inilah amal yang nanti kali pertama dihisab.
Sekali lagi, rumah harus jadi pesantren untuk anak-anak. Siapa yang bertanggung jawab mengontrol anggota keluarga? Kita pastikan kepala keluarga! Sebagai ibu rumah tangga, sebagai istri tentu saja punya peran pula dalam pembentukan karakter anak-anak. Ini artinya, bukan tanggung jawab seseorang, hanya ayah atau hanya ibu melainkan tanggung jawab bersama.
Perintah ayatnya dengan menggunakan kata jamak, quu anfusakum, artinya, “peliharalah (oleh kamu sekalian) dirimu dan keluargamu”. Ketika rumah dijadikan pesantren, itu adalah salah satu bentuk pengamalan surat At-Tahrim ayat 6 ini. (Dean Al-Gamereau/A. Juaningsih).