korantangerang.com – Stroke tak hanya menyerang lanjut usia (lansia). Anak muda yang punya gaya hidup merokok pun bisa terserang.
“Merokok bisa meningkatkan risiko terserang stroke karena menyebabkan dinding pembuluh darah retak. Dan saat ini, anak muda sudah ada yang terserang stroke,” kata dokter spesialis saraf SMC RS Telogorejo Semarang, dr Handojo Pudjowidyanto SP S(K), saat menjadi pembicara dalam seminar kesehatan bertema Stroke Total Care Solution di Hotel Crowne Plaza Semarang, Sabtu (6/8).
Dalam rilis yang diterima Tribun Jateng Senin (8/8), Handojo mengatakan, jika pembuluh darah retak akibat merokok, sel beku darah dan lemak akan menempel.
Kondisi tersebut, lama kelamaan, bakal mempersempit serta menyumbat pembuluh darah yang menyebabkan stroke.
“Sebanyak 80 persen stroke diakibatkan adanya penyumbatan di pembuluh darah. Sedangkan 20 persen sisanya, lantaran pecahnya pembuluh darah,” katanya.
Selain kebiasaan merokok, stroke yang menyerang anak muda disebabkan pola makan yang tak sehat. Di antaranya, terlalu banyak mengonsumsi makanan bersantan, berlemak, gorengan juga makan jeroan.
“Kebiasaan buruk ini diperparah kurangnya olahraga dan merokok. Pola hidup dan kebiasaan tersebut menyebabkan hipertensi, kolesterol, dan obesitas yang menjadi faktor risiko terserang stroke,” kata Handojo.
Dikatakannya, ada dua jenis faktor risiko stroke, yakni yang tidak bisa diubah dan bisa diubah. Faktor risiko yang tidak bisa diubah di antaranya, usia, ras, dan kecenderungan gen.
Sedangkan yang dapat diubah semisal hipertensi, diabetes, hiperlipidemia, kegemukan (obesitas), kencing manis (diabetes), merokok dan alkohol.
Dokter Spesialis Gizi Klinik RS Telogorejo, dr Arien Himawan MKes SpGK yang juga menjadi pembicara dalam seminar tersebut menambahkan, stroke bisa dicegah lewat diet mediterania.
“Diet ini adalah diet lewat cara mengonsumsi biji-bijian, buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, rempah dan lemak sehat yang bisa ditemukan dalam minyak zaitun. Dan manfaatnya semakin terasa jika dibarengi aktivitas dan berolahraga,” terang Arien.
Selain kedua narasumber tersebut, tampil pula dr Stevanus Dion Santoso SpKFR sebagai pembicara. Stevanus berbicara tentang rehabilitasi medik pasca stroke. @DF