Tingginya Angka Stunting di Pandeglang, Akibat Daya Kosumsi Ikan Yang Rendah


Pandeglang – Rendahnya daya kosumsi masyarakat terhadap ikan, sepertinya menjadi pemicu tingginya angka stunting di Kabupaten Pandeglang ini. Bahkan dari data yang ada, tercatat sekitar 8000 jiwa, jumlah penderita stunting di Kabupaten Pandeglang ini.

Hal ini pun diakui Bupati Pandeglang, Irna Narulita, yang mengatakan, bahwa daya kosumsi terhadap ikan yang rendah tersebut, memberi dampak cukup besar pada perkembangan gizi anak. Padahal seharusnya, mengkonsumsi ikan itu harus sudah dimulai sejak usia kehamilan, atau orang ibu hamil yang rutin mengonsumsi ikan, untuk tumbuh kembang dan gizi anaknya.

“Jadi tingginya stunting salah satunya diakibatkan oleh rendahnya mengonsumsi ikan. Termasuk minimnya asupan protein lainnya. Jadi banyak sekali gaya hidup yang salah,” ungkap Irna saat menghadiri kegiatan Gerakan Masyarakat Makan Ikan (Gemarikan) di Kecamatan Koroncong, Selasa (10/9/2019).

Bupati Pandeglang ini pun menyebut, bahwa saat ini tingkat konsumsi ikan masyarakat Pandeglang masih di bawah ideal. Dimana dalam ketentuannya, seharusnya perorang perkapita pertahun tersebut, mengonsumsi ikan sedikitnya 41 kg.

“Sementara kita baru 27,8 kg. Itu masih jauh dan minus 15 kg perorang pertahun. Harusnya 57 hingga 60 gr perhari. Itu kan sedikit sebetulnya. Tetapi kalau tidak mampu, tidak apa-apa. Bisa dibantu pakai tempe, tahu, dan sebagainya,” terangnya.

Menurut Irna, pola makan masyarakat Pandeglang lebih banyak mengonsumsi karbohidrat ketimbang ikan. Hal tersebut berbanding terbalik dengan orang Jepang yang lebih banyak makan ikan ketimbang nasi.

“Orang Jepang lebih banyak makan ikan ketimbang makan nasinya. Kita nasinya banyak ketimbang ikan, bahkan kita di kita makan dengan kerupuk dan kecap, itu tidak akan mendorong terhadap kecerdasan anak,” jelas Irna.

orang tua dituntut untuk lebih kreatif dalam menyajikan makanan berbahan ikan. Hal itu dilakukan untuk menghindari kebosanan anak dalam mengonsumsi ikan. Sekaligus meningkatkan kecerdasan buah hati.

“Kami dorong agar mereka lebih kreatif dalam membuat menu makanan. Tidak mungkin anak kita digorengi ikan saja. Ada menu-menu yang harus diakali supaya mereka senang dengan ikan,” saran Irna.

Sementara itu, Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Pandeglang, Wowon Dirman menyebutkan, tingkat konsumsi ikan masyarakat Pandeglang baru diangka 28 kilogram perkapita pertahun.

“Padahal idealnya, setiap individu harus mengonsumsi 41 kilogram ikan pertahun. tentu ini harus terus kita dorong,” tuturnya.

Dia mengungkapkan, masyarakat harus dibiasakan untuk tidak hanya memakan ikan, namun juga membudidaya baik di embung, keramba, atau mina padi.

“Selama ini masyarakat yang berada di pesisir pantai lebih tinggi dalam mengonsumsi ikan ketimbang masyarakat yang tinggal jauh dari wilayah pantai,” tutupnya. (Daday)


Next Post

Eratkan Persatuan TNI Polri Bersilaturohmi Dengan Masyarakat Papua di Bandara

Sel Sep 10 , 2019
Tangerang – Mengeratkan persatuan dan kesatuan komponen Bangsa TNI dari unsur Kodim 0506/Tgr yang di hadiri Dandim 0506/Tgr Letkol Inf […]