PLN UID Banten Kembali Kembangkan Program Dolis untuk Ponpes


SERANG – PT PLN (Persero) UID Banten kembali mengembangkan pemberdayaan masyarakat melalui usaha berkelanjutan ternak domba yang bernama Domba Listrik (Dolis). Program Dolis ini merupakan bentuk Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PLN UID Banten untuk untuk membentuk masyarakat yang mandiri dan berkembang.

“Di tahun 2020 PLN UID Banten telah menjalankan program Dolis ini, dan ini program di tahun kedua, sedikit berbeda dari tahun pertama Kali ini penerimanya adalah pondok pesantren. Kami sangat berharap program ini bisa berhasil dengan baik. Jika sudah berkembang biak, jangan lupa untuk bisa berbagi kepada masyarakat, terutama yang kurang mampu dengan mengajak masyarakat untuk mau beternak domba. Domba dari ponpes bisa dikembangkan ke depannya dengan sistem gaduh, sehingga manfaatnya benar-benar bisa menyebar ke masyarakat,” ungkap Rekky Salfischberger, Assisten Manager TJSL PLN UID Banten.

Bantuan senilai total 250 juta rupiah diberikan kepada lima pondok pesantren penerima manfaat. Rinciannya adalah tiga pondok pesantren (ponpes) berada di Kabupaten Tangerang yaitu Ponpes Riyadusolohin di Desa Cangkudu, Kecamatan Balaraja; Ponpes Ribatussibyan di Desa Mekarsari, Kecamatan Rajeg; dan Ponpes Al Falahiyah di Desa Dangdeur, Kecamatan Jayanti. Lalu dua ponpes lainnya berada di Serang, yaitu Ponpes Sirotul Asror di Desa Pulo, Kecamatan Ciruas; dan Ponpes Fathul Khoir di Kelurahan Curug, Kecamatan Curug.

Dwidjo Harsono, Kabid Peternakan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Banten, mengatakan dalam sambutannya mengaku sudah pernah mendengar program Dolis ini. Dahulu pertama kali program ini diluncurkan di Tangerang. Program seperti ini menurutnya sangat baik dan perlu dikembangkan ke banyak daerah di Provinsi Banten.

“Masyarakat pastinya sangat terbantu. Ini program jangka panjang yang diharapkan berhasil dan menjadi salah satu penopang ketahanan pangan, terutama dalam memenuhi kebutuhan akan daging di masyarakat,” kata Dwidjo.

Ia mengatakan, dari ternak domba ini banyak sekali bisnis turunannya, seperti untuk hewan kurban saat Idul Adha, aqiqah, kuliner seperti sate dan sop, bahkan dari kotorannya pun bisa dijadikan pupuk organik. Banyak petani tanaman hias yang membutuhkan pupuk dari kotoran domba.

Semua pondok pesantren penerima bantuan program Dolis ini menurutnya harus banyak bersyukur dengan memelihara domba sebaik mungkin untuk membantu kesejahteraan di lingkungan pesantren terlebih dahulu hingga nantinya berkembang memberdayakan masyarakat sekitar.

“Kami dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Banten sangat senang jika ke depan PLN Banten bisa terus bersinergi seperti ini dengan kami dalam pengembangan program Dolis atau program lainnya,” lanjut Dwidjo

Hal senada diungkapkan oleh Pimpinan Ponpes Sirotul Asror, Nasrudin, yang merasa harapannya menjadi nyata oleh PLN karena kini di ponpesnya sudah memiliki ternak domba. Ia mengaku sudah sejak lama mengharapkan bisa memiliki ternak domba dan akhirnya mimpi itu terwujud berkat PLN UID Banten.

“Alhamdulillah mungkin ini jawaban doa kami. Kami mewakili ponpes yang lainnya, baik yang di Serang maupun di Kabupaten Tangerang, mengucapkan banyak terima kasih kepada PLN UID Banten yang telah membantu kami dan mempercayakan kepada kami untuk mengembangkan ternak Dolis ini. InsyaAllah Dolis di ponpes kami bisa terus berkembang biak dan manfaatnya bisa dirasakan bersama masyarakat di pondok dan sekitarnya,” ujar Nasrudin.

Sebelumnya para penerima bantuan telah diberikan pelatihan peternakan domba oleh PLN UID Banten yang dilaksanakan di Ponpes Al Falahiyah, Jayanti. Pelatihan tersebut diajarkan oleh dokter hewan Titi dari Puskeswan Kabupaten Tangerang. Pelatihan tersebut melingkupi cara memelihara domba yang baik, pembuatan pakan silase, dan manajemen kesehatan ternak. Diharapkan pelatihan ini dapat menjadi bekal bagi para penerima bantuan dari PLN UID Banten. (*/cr1)


Next Post

Napi di Rutan Serang Dapat Kasur Dari Petugas

Sel Jun 22 , 2021
KORANTANGERANG.COM – Rutan Kelas IIB Serang bagikan kasur/matras kepada warga binaan. Kegiatan tersebut dilakukan Kasubsi pelayanan tahanan, KaKpr, staff yantah […]