Tangerang – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang melalui Satuan Tugas Penanganan Covid-19 meminta pihak pesantren menerapkan belajar online untuk menghindari santri dan pengajar terpapar Covid-19 menyusul munculnya klaster baru di Pesantren Yayasan Tahfidz Insan Pratama di Jalan Perahu, Kecamatan Sukamulya, Kabupaten Tangerang belum lama ini.
“Kami telah melakukan kunjungan ke pesantren Yayasan Tahfidz Insan Pratama yang kemarin terdeteksi ada siswa didiknya yang terpapar Covid-19. Ini sebagai bentuk tanggung jawab pemerintah untuk menangani pandemi agar tidak menyebar ke masyarakat khususnya dari lingkungan pesantren. Kami meminta santri yang hasilnya reaktif dilakukan pemisahan dan tidak dicampur dengan santri-santri lain, mereka tidak diizinkan keluar karena dalam pengawasan,” ungkap Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Tangerang, Hery Heryanto, Selasa(19/10/2020).
Hery mengatakan, Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Tangerang bertemu langsung dengan pemimpin ponpes KH Ali Mukafi untuk meminta pesantren menerapkan belaja online sementara waktu untuk mencegah penyebaran Covid-19 meluas. Pihaknya juga meminta pesantren terus koordinasi dengan Satgas Covid-19 dan Puskesmas Sukamulya untuk melakukan pengawasan dan tracing bagi santri dan pengurus pesantren.
Sebelumnya diberitakan ada 164 orang santri yang dinyatakan reaktif dari hasil rapid test yang dilakukan kepada 523 santri. Dari hasil swab test terhadap sebagian santri, ada 10 orang yang dinyatakan positif terpapar virus, sementara sebagian santri yang reaktif sudah pulang ke rumahnya masing-masing dan berpotensi memaparkan virus di kediamannya. Pemkab Tangerang meminta pesantren menghubungi santri itu untuk melakukan swab test.(zher).