Waduh, Harga Tiket Masuk Prambanan dan Ratu Boko Naik Rp10.000


Wisata Candi (TWC) selaku pengelola objek wisata Candi Prambanan, Ratu Boko dan Borobudur menerapkan kenaikkan harga tiket masuk per 1 Mei 2017. Kenaikan berkisar Rp10.000 bagi wisatawan domestik dan Rp66.000 bagi wisatawan mancanegara.

Purwanto, Direktur Utama TWC mengatakan kenaikan memang telah direncanakan karena harga lama belum pernah berubah sejak 2012 lalu. Menurutnya, kenaikan mengacu kebutuhan penyelenggaraan operasional dan meningkatkan sumber daya di sejumlah objek wisata tersebut.

“Sudah disosialisaskan meskipun masyarakat masih ada yang sedikit kaget tapi masih sebatas wajar,” kata Purwanto.

Tarif masuk Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko saat ini masing-masing dibanderol Rp40.000 bagi wisatawan domestik dewasa, dari sebelumnya Rp30.000 dan Rp25.000. Sedangkan anak-anak dikenakan Rp20.000 naik dari sebelumnya Rp12.500.

Namun, terdapat tarif langsungan bagi wisata Candi Prambanan, Plaosan dan Sojiwan yakni Rp60.000. Adapula tarif bagi Borobudur, Mendut dan Pawon dengan harga yang sama.

Sementara wisatawan mancanegara kini dikenakan tarif dari sebelumnya USD25 atau sekitar Rp266.000, menjadi USD30 atau sekitar Rp400.000. Sedangkan wisatawan mancanegara anak usia 3 sampai dengan 10 tahun dikenakan harga USD15 atau sekitar Rp200.000.

Purwanto menguraikan jika sebelumnya lebih murah kini Candi Ratu Boko juga diberikan tarif masuk yang serupa dengan Prambanan dan Borobudur. Alasannya, candi tersebut sebelumnya kini dianggap setara dari segi pengembangan dan standarnya.

“Sebelumnya kan Boko dianggap masih tahap awal pengembangan dan paling terakhir dikembangkan, sekarang sama,”ujar dia.

Dikatakan jika diskon pembelian berkelompok masih diterapkan dengan aturan dan persentase yang sama. Selain itu, bagi pembelian kelompok yang sdah dilakukan sebelum 1 Mei dan belum jatuh tempo juga masih dikenakan harga lama.

Jumlah pengunjung Candi Prambanan sendiri biasanya mencapai 7.000 orang per hari di akhir pekan dan Candi Ratu Boko mencapai 2.000 pengunjung. Jumlah tersebut melonjak setiap akhir pekan panjang hingga jumlah 2.000 sampai 3.000 orang untuk tiap candi.

Sementara itu, Rono, warga Maguwoharjo, Depok, salah satu wisatawan domestik mengaku agak keberatan dengan kenaikan harga ini. Menurutnya, kenaikan ini memberatkan bagi warga lokal yang ingin melihat keindahan peninggalan bangsanya sendiri.

Terlebih lagi, Candi Ratu Boko juga dikenakan harga yang sama meski dirasa memiliki daya tarik yang berbeda. Namun, jika kenaikan harga dijanjikan sesuai dengan kualitas pelayanan yang naik, ia mengaku tak bisa berbuat apa-apa.

“Kalau harganya naik kan malas mau ke Prambanan, kalau mau lihat candi ya mending ke (Candi) Sambisari saja, murah,” keluhnya. @SINTA


Next Post

Yusuf Kalla: Kebebasan Pers Penting Untuk Mendorong Demokratisasi dan Otonomi

Rab Mei 3 , 2017
Agenda WPFD  2017 di hari ketiga, Rabu (3/4) adalah Upacara pembukaan secara resmi oleh Wapres Yusuf Kala. Wapres yang hadir […]