Korantangerang.com – Penomena melawan kotak kosong, pada Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Tangerang, menjadi perhatian serius semua kalangan, termasuk Komunitas Pemuda Tangerang Berkarya (Peta Karya) yang mendorong Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk membuat fatwa haram untuk golput.
Ketua Umum Pemuda Tangerang Berkarya (Peta Karya) Rusdi Mustofa menilai, bahwa deklarasi kotak kosong sah-sah saja, karena itu adalah bagian dari demokrasi.
Tapi, kata Rusdi, perlu di ingat karena hal tersebut jadi mubazir dan tak ada manfaatnya, karena masyarakat kita sudah semakin cerdas dalam memahami berbagai issue dan pandangan.
“Keberadaan pemimpin sangatlah penting bagi masyarakat, dan Pilkada adalah salah satu sarana dalam menentukan pemimpin di kota maupun kabupaten Tangerang,” kata Rusdi kepada korantangerang.com, Minggu (14/01/18).
Seperti diketahui, jelas Rusdi, pasangan Zaki – Ombi di dukung oleh 12 Parpol sebagai bentuk representasi amanah masyarakat.
“Mengingat memilih seorang pemimpin bukan hanya urusan dunia saja, tapi juga menyangkut urusan akhirat, oleh karenanya kami meminta MUI Kabupaten Tangerang, berani mengeluarkan fatwa haram untuk golput,” tegasnya.
Dalam islam, jelas Rusdi, kita di anjurkan memilih yang beriman kepada Allah ( mukmin), beragama islam (muslim), Hafizhun (berintegritas, berkepribadian kuat, amanah, jujur,dan lain-lain).
Rusdi juga menilai, pasangan Zaki-Ombi sudah memenuhi persyaratan administrasi di KPU.
“Saya lihat pasangan ini sudah memenuhi syarat, seperti syarat admintrasi tahapannya sudah clear di KPU. Kami berharap MUI bisa membantu KPU untuk mensosialisasikan pentingnya memilih dan datang ke TPS,” pungkasnya. (Mulyadi)