SOTO SULUNG STASIUN TUGU Soto Madura Paling Legendaris di Jogja


sotoSoto Sulung Stasiun Tugu adalah soto sulung yang paling legendaris di jantung Kota Jogja, kawasan Malioboro. Didirikan sejak tahun 1968, soto di sini menjadi kuliner yang digemari karena kelezatannya yang mampu membuat para pelanggannya tetap setia.

Siapa yang tidak tahu soto sulung? Soto khas Madura ini berisi daging sapi atau jeroan sapi seperti babat, usus, paru-paru dan hati dengan kuah yang pekat. Soto ini juga dipermanis dengan potongan telur rebus yang membuat isiannya makin wah. Adalah Soto Sulung Stasiun Tugu yang membawa keistimewaan soto sulung dari Madura ke Yogyakarta. Warung soto yang didirikan sejak tahun 1968 oleh Bapak (alm.) Marjuddin, kini sudah memiliki beberapa cabang yang tersebar di penjuru Yogyakarta. Warung yang berlokasi di kios area parkir selatan Stasiun Tugu kini menjadi salah satu ikon kuliner di Yogyakarta dan selalu menjadi buruan bagi pecinta kuliner.

Soto Sulung Stasiun Tugu menawarkan soto daging dan soto daging campur jeroan. Daging dan jeroan yang menjadi isian dari soto ini berbeda dengan soto-soto di tempat lain. Dengan dua kali pengolahan, dagingnya terasa empuk, tidak amis dan bumbu meresap sempurna. Jeroan yang jadi isian di soto campur tidak berbau dan empuk, kelezatannya sama dengan soto daging itu sendiri. Kuah sotonya yang pekat dan bumbunya yang kuat terasa, membuat soto sulung ini begitu lezat. Lidah kita akan dimanja dengan kuah hangatnya yang sangat menggiurkan. Dengan perasan jeruk nipis dan sambal yang dibuat encer, rasa dari soto ini akan lebih nikmat. Wuih.. nagih bener! Panas kuahnya dan keempukan dagingnya akan membuat lidah terus meminta tambah.

Yang unik dari soto sulung ini adalah nasinya. Bukannya dihidangkan langsung di piring, nasi di sini dibungkus kecil-kecil. Kita dengan bebas bisa tambah nasi tanpa perlu malu. Nasi dan segala cemilan di sini olahan sendiri loh. Daging, nasi, dan krupuknya dibuat terlebih dahulu di malam hari oleh masing-masing anggota keluarga yang bertugas, lalu paginya tinggal di kirim ke Soto Sulung Stasiun Tugu dan cabang-cabang yang lain.

“Banyak yang dulu kuliah di Yogya dan sekarang sudah punya cucu masih sering datang kemari,” kata Pak Ridwan, putra Bapak Marjuddin yang kini mengelola Soto Sulung Stasiun Tugu. Di usianya yang sudah 43 tahun, warung soto ini meninggalkan berjuta kenangan yang membuat pelanggannya setia datang hanya untuk bernostalgia. Seperti Hendra, pemilik salah satu warung kopi di Yogya yang berbagi cerita bahwa Soto Sulung Stasiun Tugu ini adalah soto sulung paling enak di Yogyakarta dan sejak tahun 2000 dia menjadi pelanggan setia. “Bumbunya tajam dan enak. Lidah pun menjadi puas,” pungkas Hendra.


Next Post

DPRD Siap Merelokasikan Anggaran Untuk Wisata Ziarah Banten Lama

Sab Jun 6 , 2015
SERANG – DPRD Provinsi Banten siap merelokasikan anggaran Rp 30 miliar untuk membenahi lokasi wisata ziarah Banten lama. Kesiapan tersebut […]