SMP N 10 Kota Tangerang Butuh Ruang Kelas Baru


Koran Tangerang.com – Jam belajar yang terbagi menjadi dua Shift menjadi alasan SMPN 10 Kota Tangerang kesulitan menjadikan eskul sebagai salah satu upaya untuk menghindari tawuran antar pelajar.

Meski demikian, Yuyun Kepala SMPN 10 Kota Tangerang terus berupaya agar siswanya terhindar dari aksi tersebut.

“kita tetap semaksimal mungkin berusaha, cuma kan tersandung sama keadaan jam belajar kita yang dua shift sehingga gak ada tempatnya,” Kata Yuyun selasa (22/11).

Untuk itu, saat ini pihaknya telah mengajukan penambahan ruang kelas baru sehingga kegiatan eskul siswa dapat dilaksanakan usai pulang sekolah.

“penambahan lokal sudah kita ajukan, cuma mungkin belum teeralisasi mungkin di 2017 kali ya,” Tukasnya

Namun demikian, hal tersebut menurutnya bukan lagi menjadi hambatan yang signifikan, pasalnya ia menilai jika anak diberikan pelajaran yang sesuai dengan kurikulum terlebih lagi jika siswa diberikan pembiasaan sudah barang tentu anak akan terhindar dari aksi tawuran.

“kami sudah menerapkan pembiasaan disetiap pagi yang diantaranya ada cinta negara, cinta baca, cinta kesehatan, cinta olahraga, cinta agama dan seterusnya,” Paparnya.

Disamping membaca doa secara bersamaan pada pembiasan tersebut siswa juga diajak untuk berdialog terkait kejadian yang terjadi sebelumnya.

“jadi kita bahas dengan siswa, jadi jelas kami mengantisipasinya, hanya saja saya tidak tahu kalau mereka diluar itu seperti apa,”ucapnya.

Diutarakan yuyun, untuk memaksimalkan apa yang sudah dilakukan sekolah, pihaknya juga berharap peran serta dari orang tua untuk menjaga anak anaknya.

“pihak orang tua juga harus didorong, biasanya orang tua seolah olah sudah lepas tanggung jawab saat anaknya disekolah padahal kontrol orang tua juga sangat dibutuhkan,”tuturnya.

Oleh karenanya, imbuh Yuyun, pihaknya terus mensosialiasikan kepada orang tua disetiap kesempatan untuk turut berperan aktif dalam mengawasi putra-putrinya.

“tolong karena itu anak kita, jadi minimal menanyakan kepada anak belajar apa?, dan tadi bertanya apa kepada pak guru,” himbaunya. (Imam)


Next Post

Pemuda Harus Kembali dan Membangun Desa.

Sen Nov 28 , 2016
Korantangerang.com – Di era globaliasi sekarang ini, peranan pemuda indonesia dalam membangun bangsa dinilai sangatlah kurang. Hal tersebut disebabkan karena […]