KORANTANGERANG.com – Anak sekolah adalah generasi masa depan yang menentukan kualitas serta kemajuan suatu bangsa. Namun di lndonesia, masih terdapat permasalahan gizi pada anak sekolah dengan prevalensi stunting (pendek) 11,2% dan obesitas (kegemukan) 18,8% di rentang usia 5-12 tahun (Riskesdas, 2013). Permasalahan gizi tersebut jika dibiarkan akan mengganggu kemampuan anak secara fisik, kognitif, dan sosial-emosional sehingga mempengaruhi prestasi be‘lajar di sekolah serta kualitas hidup di masa depan.
Berupaya untuk turut mengentaskan permasalahan gizi anak lndonesia demi mendorong tercapainya Anak Generasi Maju.
Untuk itu Sarihusada kembali melakukan intervensi gizi dan kesehatan ke sekolah-sekolah dasar secara intensif. Sebagai bagian dari program Warung Anak Sehat yang telah berjalan selama dua tahun. Kali ini Sarihusada melakukan kegiatan edukasi nutrisi bertajuk ”Aku Anak Sehat: Jajananku Harus Sehat” yang dibuka di SDN Kohod Ill, Tangerang Selasa (08/08).
“Edukasi nutrisi yang merupakan bagian dari rangkaian kegiatan program Warung Anak Sehat ini kami adakan di sekolah-sekolah dasar di Desa Kohod dan Desa Kalibaru sebagal bentuk kolaborasi kami bersama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia untuk menyukseskan Program Gizi Anak Sekolah (Pro-GAS). Desa Kohod kini sedang dalam pembangunan untuk menjadi desa sejahtera, sehingga kami ingin turut berkontribusi dari sisi pemenuhan nutrisi demi mencetak ‘Anak Generasi Maju’. Adapun program Warung Anak Sehat juga turut hadir di kota-kota lain yaitu Bogor, Bandung, Yogyakarta, dan Ambon, dengan 350 titik sekolah dasar baik di level kota maupun kabupaten. Edukasi nutrisi dari program Warung Anak Sehat ini ditujukan untuk seluruh pihak terkait, yaitu orang tua, guru, murid, dan penjual pangan jajanan di area sekolah. Sehingga masyarakat dapat lebih sadar akan pentingnya asupan nutrisi seimbang sesuai kebutuhan anak usia sekolah,” jelas Rachmat Hidayat, Government and External Scientific Affairs Director Danone Indonesia, saat ditemui di pembukaan edukasi nutrisi “Aku Anak Sehat: Jajananku Harus Sehat”.
Pada kesempatan yang sama, Wowon Widaryat, selaku Direktur Pembinaan Sekolah Dasar, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, mengatakan, “Salah satu indikator penting dari perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) adalah penerapan pola makan yang aman, sehat, dan bergizi. Tidak hanya orang tua yang berperan untuk menciptakan pola tersebut, namun lingkungan sekolah turut andil dalam menyediakan pendidikan dan akses terhadap pangan jajanan yang lebih sehat dan bergizi kepada para peserta didik. Untuk itu, saya harapkan program Warung Anak Sehat dengar rangkaian kegiatan edukasi nutrisinya, dapat menguatkan upaya pemerintah yang selama ini telal berjalan, yaitu Program Gizi Anak Sekolah (Pro-GAS). Pro-GAS memberikan sarapan yang amar sehat, dan bergizi, program Warung Anak Sehat memberikan jajanan aman, sehat, dan bergizi. Saya rasa ini merupakan perpaduan yang harmonis.” Katanya
Dalam mengedukasi murid, orang tua, guru, dan penjual pangan jajanan di area sekolah berdasarkan kapasitas serta peran masing~masing, Sarihusada turut mengoptimalkan dukungan dari berba pihak. intervensi nutrisi yang akan diadakan selama lebih kurang 2 bulan lni, dibuka dengan kegia‘ awal berupa edukasi terkait nutrisi dan kompetisi antar siswa yang melibatkan organi: kepemudaan yang memiliki fokus dalam mensukseskan Sustainable Development Goals (5065) AiESEC lndonesia. lntervensi gizi yang lebih mendalam, selanjutnya akan dibantu oleh l mahasiswa Fakultas Ekologi Manusia, lnstitut Pertanian Bogor (FEMA lPB).
Salah satu perwakilan mahasiswa FEMA lPB mengungkapkan keterlibatannya dalam proses warung Anak Sehat dengan turut mengedukasi warga sekolah. ”Edukasi yang kami sampaikan tentunya di sesuaikan dengan apa yang dibutuhkan oleh setiap peserta.
Menanggapi hal tersebut, Jumadi S,Pd selaku Kepala Sekolah SDN Kohod III, mengakui bahwa tidak mudah untuk menciptakan dan menjaga pola makan bergizi seimbang.tambahnya (mulyadi)
