KORANTANGERANG.com – Jangankan untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar (KBM) secara full day, seperti yang diwacanakan Kemendikbud. Ratusan murid SDN 02 Kademangan, Tangerang Selatan, malah harus rela mengikuti KBM secara bergantian. KBM juga dilakukan di lantai.
Kegiatan belajar tersebut dilakukan di sebuah ruang perpustakaan, laboratorium IPA, mushala dan sampai dapur sekolah.
“Mungkin bisa dibilang ruang serba guna, karena semua jadi satu. Antara lain untuk perpustakaan, laboratorium, mushala dan ada kompor memang untuk keperluan memasak,” ujar Suhendi, Kepala Sekolah SDN 02 Kademangan.
Ditambahkannya, keterbatasan ruang SDN di Kampung Kademangan, RT05/03, Kecamatan Setu, Tangerang Selatan (Tangsel) itu, sebenarnya sudah terjadi sejak bertahun-tahun. Meski demikian Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel hingga saat ini belum juga dapat berbuat banyak.
“Usulan memang sudah kami sampaikan. Kami di sekolah hanya mengikuti saja. Kasihan memang para siswa dan guru yang harus mengajar dua kali setiap harinya,” ungkapnya.
Selain itu, lanjut dia, untuk menjalankan sistem belajar mengajar sehari penuh dan memenuhi kuota siswa yang ada pihaknya mengaku keteteran.
“Tentu tidak mungkin kalau KBM sehari penuh. Dengan 247 siswa yang ada saja, kami buat jam sekolah pagi dan siang,” tuturnya.
Untuk itu, dirinya berharap agar Pemkot Tangsel dapat memberikan perhatian kepada SDN Kademangan 02. Sehingga para siswa dapat belajar dengan layak dan nyaman.
“Pastilah tidak nyaman, kalau serba terbatas. Sebenarnya kami berharap pemerintah daerah atau pusat memerhatikan sekolah kami yang adanya tidak seberapa jauh dari ibukota Tangsel,” tukasnya
