Teluk Jailolo, kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara, tidak hanya menyimpan keragaman biota bawa laut yang terkenal di kawasan timur Indonesia, namun juga bagi wisatawan hobi diving.
Desa Tuada Kecamatan Jailolo, dimana desa ini terlihat sangat menarik jika wisatawan berkunjung untu berwisata, biasanya pengujung yang hobinya menikmati keindahan sunset bisa ditemukan ditempat ini saat momen matahari terbenam.
Desa yang dicanangkan sebagai kawasan wisata terpadu oleh Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, ini menjadi tempat favorit bagi pemburu sunset.
Di lokasi ini pengunjung hanya merogoh kocek tiket masuk sebesar Rp5.000. Wisatawan bakal puas menimati sunset di bibir pantai berkarpet permadani, yang berbahan dasar pasir putih ini, serta dibentengi pohon kelapa dan hutan mangrove yang berbaris rapi.
Biasanya matahari mulai ‘turun’ diantara selah gunung Saria dan gunung Jailolo, mulai sekira pukul 18.00-18.30 WIT. Saat itu, langit pelan-pelan mulai berganti warna kemerahan seiring dengan waktu.
Selama berada di lokasi ini, wisatawan dijamin tidak bakal bosan menunggu sunset karena bisa mengisi waktu menikmati keindahan hutan mangrove berjejer rapi, yang bisa dilalui dengan menyusuri pada sebuah jembatan kayu yang dibangun masyarakat setempat.
Sambil menunggu terjadinya sunset yang cantik dipandang, pengunjung bisa menikmati menu pisang goreng mulut bebek, air guraka (air jahe) ditambah lagi air kelapa muda dengan harga terjangkau antara Rp15.000-Rp 20.000. Anda bisa santai sambil duduk di beberapa gajebo yang dibangun diatas laut dan bibir pantai.
Di pantai ini, Anda akan merasa tenang dan bebas dari bisingnya bunyi kendaraan, karena lokasi menunggu sunset ini berada tepatnya di hujung desa.
Lokasi wisata Tuada sangat muda dijumpai wisatawan karena tak jauh dari pusat kota atau hanya sekira 20 menit perjalanan dari pelabuhan Jailolo. @SINTA
