Penguatan Fungsi UPTD Pertanian Menuju Banten Sejahtera


Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Provinisi Banten, Agus M Tauchid saat di temui diruang kerjanya menjelaskan mengenai program kerja yang sedang dan akan dijalankan oleh Distanak Provinsi Banten.
Program kerja ditahun 2016 pada Distanak Provinsi Banten saat ini memasuki masa transisi untuk hasil Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) terakhir. Terkait hal itu akan banyak tim mengevaluasi.“Itu lah hebatnya, siapapun pimpinan Distanak kalau kita berpegang kepada landasan pedoman rasa yang sudah dibuat 2012-2017 nuansa perkuatan-perkuatan yang lebih nyata,” kata Agus.
Agus mengatakan dalam perjalanannya, RPJMD Banten untuk tahun 2012-2017, adalah penguatan fungsi Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) sebagai ujung tombak SKPD.“Sebelumnya terdapat 3 UPTD dan terakhir sudah menjadi 5 UPTD dan dari 5 UPTD ini sudah masuk di Kementrian Pertanian,” terang Agus.
Agus menambahkan, pada 2015 UPTD dibawah Distanak mendapatkan bantuan Dana Alokasi Khusus (DAK). Dengan perkuatan DAK dan dengan komposisi anggaran yang ada yaitu sebesar 64 Miliyar, ternyata terbagi utnuk 34 Miliyar DAK dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Banten 30 Miliyar.
“Ini menjadi Fokus di UPTD, seperti contohnya di tahun 2016 ini Balai Benih Induk Ketanaman Pangan Hortikultura, kami memperkuat di Laboraturium kultur jaringan. Jadi niatnya rumah produksi semua kami tempatkan Sistem Pertanian Terpadu (SITANDU) bersyukur Distanak mempunyai SITANDU pada kawasan 20 Hektar dan tidak semua di Banten mempunyai teknis lahan seperti itu dan ini akan kami tempatkan unit-unit pelayanan kepada masyarakat di UPTD SITANDU,” ujarya.
Lanjut Agus, bahkan untuk Balai Pengembangan Perternakan pun di SITANDU, perkuat dengan adanya Laboraturium makan ternaknya dan bahkan tahun ini akan perkuat instalasi perbibitan, instalasi perbibitan ternak ruminansia (kambing, domba, sapi dan kerbau) dan unit instalasi ternak non Ruminansia ( ayam, bebek dan kelinci). Pihaknya akan memperbaiki instalasi itu karena tingkat kepercayaan masyarakat juga lebih tinggi jika mampu menghasilkan bibit unggul dan juga Banten harus memiliki instalasi pembibitan sapi tentunya satu cikal bakal yang tidak mudah jika tidak di dukung dari anggaran dan Sumber Daya Manusia (SDM).
Agus bersyukur karena untuk tahun 2015 dan 2016 dukungan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sangat kuat dan pihaknya juga memiliki Balai Kesehatan Hewan (KESWAN) dan Balai Kesehatan Masyarakat Veteriner (KESMAVET). Nantinya juga dari Laboraturium akan mendapat akreditasinya. “Bahkan kami bukan mimpi ini kami mengarah pada ISO 9000 Balai KESWAN dan KESMAVET disitu banyak unit Pelayanan seperti Banten keluar ternak antar pulau bahkan kami akan merevisi Perda untuk angka diskusi pelayanan karena apa angka ternak kita lebih murah dari Jawa Timur dan Jawa Barat. Kita akan perbaiki mungkin UPTD tersebut kedepan pendapatan asli daerah (PAD) bisa diatas 500 juta tidak kemungkinan bisa mencapai 1 miliyar,” paparnya.
Selain itu Agus menjelaskan, untuk lalu lintas ternak di Banten dan di UPTD pun sudah dirancang. Pihaknya akan meningkatkan rumah hewan penitipan dan peliharaan. Di daerah perkotaan seperti Cilegon-Serang jika libur panjang untuk bisa menyimpan hewan peliharaannya dan pihaknya akan tingkatkan Poliklinik hewan dalam waktu dekat juga akan tingkatkan rumah sakit rujukan hewan yang akan mengarah rumah sakit hewan.
Agus berterimakasih kepada ibu Aan sebagai kepala UPTD yang dibantu langsung oleh Ibu Neng yang sebelumnya menjadi Kadis Distanak Provinsi Banten, meneruskan rancangan yang sudah ia bangun. Hal ini baik untuk balai Sertifikasi dan pengawasan benih, untuk melihat sejauh mana Badan Pusat Statistik (BPS) tersebut mau menjadi inspektorat perbenihan yang akan mengawasi lalu lintas perdagangan benih, bahkan mampu menyediakan benih bermutu di Banten dengan di keluarkan label Badan Pusat Statistik Daerah (BPSD) dan didukung dengan anggaran juga Surat Pertanggung Jawaban (SPJ) yang mempuni sekali.
“Kedepan Banten harus segera memiliki UPTD brigade alsintan yang mobile. Selanjutnya kami pun akan membuat UPTD Bridge Mega Alsintannya. Semua mimpi itu akan dikumpulkan dalam rancangan yang akan menjadi bahan RPJMD 2017,” katanya.
Agus menambahkan, rencana kerja di 2017 harus menjadi pijakan yang harus memberikan gambaran untuk 2017-2022. Idealnya gambaran Banten 5 tahun kedepan seperti apa dan ia juga ingin menjadi pelaku yang bersejarah dan mampu memberikan kontribusi pertanian Banten kedepan.
Harapannya pada tahun ini target produksi akan tercapai. Pihaknya tidak hanya bekerja teknis tapi dengan niat bagaimana untuk tawa’du. Prioritas 2016 mengedepankan fungsi pelayanan masyarakat dan harapannya mimpi jangka panjang masyarakat Banten sejahtera berlandaskan iman dan taqwa melaui kontribusi kami. “Untuk itu, saya akan bekerja akan bekerja 50% dilapangan dan 50% dikantor,” pungkas Agus.(ADV)


Next Post

Komisi II Sambut Baik Bantuan dari Kementerian Koperasi dan UMKM

Kam Feb 18 , 2016
JAKARTA – Pimpinan dan Anggota Komisi II DPRD Provinsi Banten melakukan kunjungan kerja ke Kementerian Koperasi dan UMKM di Jakarta, […]