Korantangerang.com – PDAM Kerta Raharja Kabupaten Tangerang, mengutip biaya instalasi air minum bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) sebesar Rp 500 ribu per sambungan langganan (SL).Ironisnya pungutan sebesar itu memakai Keputusan direksi no.690/kep.30.1-huk/2015 yang dianggap telah habis masa berlakunya.
Padahal ini merupakan program hibah yang dibiayai APBN pusat senilai 9 milyard dan akan dibayar apabila instalasi Sudan memenuhi syarat atau selesai.
Menurut Ardiyah Sujaningsih selaku Ketua Tim MBR PDAM Kerta Raharja Kabupaten Tangerang, adanya pungutan biaya tersebut merupakan keputusan dari Direksi. Hibah dari APBN, setiap sambungan mendapat hibah Rp 3 juta per sambungan,Sedangkan biaya umum instalasi untuk setiap rumah saat ini Rp 1.200.000 dan dari dana hibah APBN sebesar Rp.3.000.000 per sambungan langsung ( SL)
Tapi untuk biaya sambungan program hibah ini, Ardiyah mengemukakan biaya sebesar Rp 4,5 juta per sambungan.
“Dengan bantuan hibah Rp 3 juta, ada kekurangan biaya sebesar Rp 1,5 juta setiap sambungan.Alhasil, untuk membantu mengurangi kerugian besar, direksi PDAM mengutip biaya Rp 500 ribu” ucapnya.
Program MBR menurut Ardiyah, diberikan kepada masyarakat kurang mampu.Ukurannya adalah rumah dengan daya listrik 900-1300 Watt.Ada tim verifikasi untuk memastikan hibah ini tidak jatuh kepada keluarga mampu, apalagi mewah.
Tapi sayangnya, sejauh ini ditemukan juga penerima hibah MBR ini kepada keluarga berpenghasilan tinggi.
“Banyak keluarga mewah, memiliki beberapa mobil mendapat program MBR ini,” kata satu warga di bilangan Mauk, Kabupaten Tangerang.
Sebagaimana catatan dari keputusan Direksi PDAM, ada sejumlah kecamatan di Kabupaten Tangerang, memperoleh program MBR ini. Di antaranya Kecamatan Mauk, Tigaraksa, Cisoka, Serpong, Cisauk, Teluknaga, Pakuaji, Kosambi, Kresek, Gunung Kaler dan Sukadiri.(A.Fat/zher).
