Minan Effendy, SH: Habib Rizieq Tak Layak Dijadikan ‘Sasaran Tembak’


Korantangerang.com – Banyaknya laporan dari berbagai pihak yang ditujukan kepada Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab membuat sang Habib merasa dikriminalisasi. Diperlakukan tidak adil di mata hukum. Pasalnya, setiap laporan yang berkaitan dengannya langsung ditanggapi pihak kepolisian. Demikian ungkap Ketua Umum Forum Generasi Muda Betawi (FGMB) Minan Effendy, SH.

“Masyarakat juga merasa aneh mengapa pihak kepolisian begitu tanggap, berbeda saat berbagai pihak yang melaporkan Gubernur DKI non aktif Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang dianggap telah menistakan agama,” tambah tokoh muda Betawi yang tinggal di wilayah Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Menurut Minan, benar masalah hukum yang menimpa Ahok kini tengah berlangsung. Tapi rakyat Indonesia tahu benar bahwa kasus hukum Ahok itu berjalan karena aksi bela Islam yang digagas oleh Habib Rizieq. “Tanpa aksi bela Islam yang dilakukan sampai tiga kali dan diikuti oleh jutaan umat Islam dari berbagai daerah di bawah ‘komando’ Habib Rizieq Shihab, masyarakat yakin belum tentu proses hukum tentang penistaan agama itu bergulir ke pengadilan,” imbuhnya.

Oleh karena itu, masih kata Minan, tak aneh bila masyarakat menganggap bahwa Habib Rizieq Shihab menjadi target untuk dilemahkan oleh para penguasa yang tidak senang melihat kekuatan Islam yang begitu besar dan dahsyat dibawah ‘komando’ Ketua Umum Front Pembela Islam Habib Rizieq Shihab.

“Apalagi di satu sisi ada gerakan yang sepertinya terkoordinir rapi dengan tujuan dibubarkannya FPI oleh pemerintah. Seperti sebuah skema yang sistematis yang dibangun oleh mereka yang anti Islam. Di satu sisi langsung menyerang Habib Rizieq dengan tuntutan yang macam-macam dan sisi lainnya bergerak menuntut untuk segera dibubarkannya FPI,” papar Minan bernada geram.

Masyarakat yang berakal sehat, tambah Minan, pasti tak setuju Habib Rizieq Shihab diperlakukan tidak adil karena upayanya dalam mencegah kemungkaran yang terus menerus berlangsung secara masif merusak moral bangsa ini. Tanpa Habib Rizieq dengan ormas FPI yang dipimpinnya tentu kemaksiatan akan semakin merajalela menghiasi kehidupan bangsa ini.

Minan menambahkan, FPI itu bergerak kalau ada yang salah. Misalnya Peraturan Daerah (Perda) sudah mengatur agar bulan Suci Ramadhan tempat hiburan ditutup. Tapi pengusaha hiburan membandel dan pihak keamanan sepertinya membiarkan. Maka FPI memberi peringatan, jika tiga kali peringatannya tak digubris baru FPI bertindak tegas.

“Jadi FPI itu membantu pemerintah pusat maupun daerah agar hukum bisa ditegakkan. Karena jika hukum tegak dengan adil maka kehidupan berbangsa dan bernegara akan menjadi jauh lebih baik. Karena itu saya berpendapat amat tak layak jika Habib Rizieq Shihab dijadikan “sasaran tembak’ hanya karena tekanan kekuasaan,” tegas Minan.

Tokoh muda Betawi itu menandaskan, rakyat sekarang sudah tahu mana kasus yang murni terjadi dan kasus yang terjadi karena rekayasa untuk memuaskan pihak-pihak yang sedang berkuasa. (Jamiel Loellail Rora/nazer)


Next Post

Lewat HPN 2017, Kemenhub Hadirkan Langkah Konkret di Maluku

Jum Jan 13 , 2017
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi benar-benar serius ingin membangun sektor kelautan di Indonesia Bagian Timur, khususnya bagi Provinsi Maluku yang […]