Menyambangi Air Terjun ‘Batu Betiang’, Pesona Alam Tersembunyi di Bumi Rafflesia


KORANTANGERANG.com – Pesona alam di ‘Bumi Rafflesia’, Provinsi Bengkulu tak kalah menariknya dengan wisata alam yang ada di Indonesia dan patut untuk disambangi oleh kalangan pelancong. Seperti halnya, obyek wisata Air Terjun Batu Betiang.

Untuk menikmati eksotisme pesona alam air terjun ini, memakan jarak tempuh sekira 4 jam perjalanan darat dari Kota Bengkulu. Sementara, dari pusat kota Kabupaten Rejang Lebong memakan waktu perjalanan sekira 2,5 jam perjalanan darat.

Wisata alam yang masuk dalam wilayah Taman Nasional Kerinci Sebelat (TNKS) itu, terletak di Dusun Merasi Desa Babakan Baru Kecamatan Bermani Ulu Raya, Kabupaten Rejang Lebong. Untuk tiba di air terjun dengan ketinggian sekira 5 meter hingga 6 meter itu, pelancong mesti berjalan kaki sejauh sekira 6 kilometer dengan memakan waktu perjalanan sekira 2 jam.

Dalam perjalanan pun, pelancong langsung disambut oleh jalan setapak dan medan tanah kuning berlumpur disepanjang jalan hingga ke air terjun yang disisi kiri dan kanannya terdapat batu tersusun rapi membentuk tiang dan bertingkat-tingkat.

Secara kasat mata, tebing batu yang menjulang tinggi disisi kiri dan kanan air terjun tersebut mirip dengan mata dadu, yang mana tingginya bervariasi. Konon terbentuknya tebing batu tersebut karena fenomena alam beberapa abad lalu serta legenda cerita rakyat ”Si Pahit Lidah’’.

Tidak hanya itu, perjalanan menuju wisata alam yang telah masuk zona kemanfaatan TNKS itu, akan melintasi kawasan hutan yang masih terdapat berbagai jenis flora dan fauna. Mulai dari tanaman campuran, pohon meranti, bamba lana, serta tanaman lainnya.

Bahkan, di kawasan itu masih terdapat beruang madu, siamang, serta berbagai jenis hewan primata lainnya, yang sesekali suara pekik siamang serta hewan buas pun sempat terdengar di wilayah hutan itu.

”Dikawasan ini masih banyak flora dan fauna yang dilindungi,” kata Insani, selaku guide (pemandu) dari Pengelolaan TN wilayah III Bengkulu-Sumsel.

Setelah berjalan sekira 1 jam, pelancong nantinya akan menemukan aliran sungai air sulup yang terdapat disisi kiri jalan, yang merupakan aliran sungai dari Air Terjun Batu Betiang.

Air terjun yang diapit oleh bukit Reges Kabupaten Lebong dan bukit kelam Kabupaten Rejang Lebong itu, belum banyak diketahui masyarakat Rejang Lebong khususnya maupun masyarakat diseluruh Provinsi Bengkulu. Sebab, air terjun itu masih tersembunyi di kawasan hutan ”Bumei Pat Petulai”, Rejang Lebong.

Disekitar lokasi air terjun, pengunjung akan disuguhi oleh deruan serta gemericik suara air terjun yang jatuh kedasar air dengan mengeluarkan embun cukup banyak, lantaran air yang terjatuh kedalam kolam air terjun, yang memiliki luas sekira 10 x 6 meter tersebut.

Belum lagi, berbagai jenis pohon berukuran cukup besar disekeliling air terjun, membuat suasana menjadi relax dan ingin berlama-lama, dibawah air terjun yang memiliki air yang jernih dan dingin itu.

Namun, sebelum memasuki kawasan tersebut, pelancong atau wisatawan mesti melapor terlebih dahulu ke pengelolaan Taman Nasional (TN) wilayah III Bengkulu – Sumatera Selatan (Sumsel), guna mendapatkan surat izin masuk kawasan konservasi.

Kepala Bidang Pengelolaan TN wilayah III Bengkulu-Sumsel, Ismanto mengatakan, Air Terjun Batu Betiang merupakan wisata alam alternatif di Rejang Lebong yang memiliki pesona alam yang indah serta dapat dijadikan rekomendasi kalangan pelancong di Rejang Lebong.

Ia menjelaskan, air terjun Batu Betiang masuk dalam kawasan zona pemanfaatan TNKS. Sehingga, para pelancong yang ingin memasuki atau menyambangi wisata alam tersebut mesti izin terlebih dahulu.

”Air terjun ini dapat dijadikan wisata alam alternatif di Rejang Lebong. Disana berbagai jenis flora dan fauna masih banyak ditemui dan masih asri,” kata Ismanto. @DF


Next Post

Polresta Tangerang Amankan Tersangka Pembunuh Pelajar SMK Wipama

Sen Nov 21 , 2016
korantangerang.com- Dunia Pendidikan Kabupaten Tangerang kembali dirundung aib. Belum lama ini, seorang pelajar SMK Wipama, ditemukan tewas dalam tawuran antar […]