Mencicip Rujak Cingur Langganan Presiden


korantangerang.com – Berkunjung ke Surabaya, rasanya tidak lengkap jika tak mencicipi makanan khas daerah tersebut. Rujak Cngur adalah salah satu makanan khas yang terkenal. Memang tidak sulit mencari rumah makan atau restoran yang menjual rujak cingur. Tapi sedikit yang terkenal dan menjadi langganan orang berkelas, seperti presiden dan kalangan artis.

Salah satu warung rujak cingur terkenal di Surabaya ialah Warung Rujak Cingur Ahmad Jaiz. Sesuai namanya, warung ini terletak di Jalan Ahmad Jaiz Nomor 40, Surabaya, Jawa Timur. Warung rujak ini sudah lama berdiri, sejak 46 tahun lalu.

Lokasi warung Rujak Cingur Ahmad Jaiz sedikit susah ditemukan, terutama bagi pelancong luar Surabaya. Lokasinya tepat di seberang Gedung Cak Durasim di Jalan Raya Genteng Kali. Dipisah sungai, menuju ke warung (jika dari arah Blauran) harus berputar di jembatan Genteng, lalu ke kiri menyusuri pinggir sungai Jalan Ahmad Jaiz.

Ketika VIVA.co.id berkunjung ke warung tersebut pada Kamis siang, 9 Juni 2016, tidak ada plang atau papan nama bertulisan Warung Rujak Cingur Ahmad Jaiz. Butuh bertanya dulu ke tukang becak untuk menemukan warung tersebut.

“Rujak cingur yang mahal atau yang murah? Kalau yang murah dekat sini ada, rujak rombong. Kalau yang mahal itu di sana, rumah besar lantai tiga. Di situ ada warung rujak cingur,” kata seorang tukang becak menunjuk lokasi warung Rujak Cingur Ahmad Jaiz.

sorot rujak cingur

Bentuk warung Rujak Cingur Ahmad Jaiz jauh dari kesan rumah makan atau restoran.

Memang, bentuk warung Rujak Cingur Ahmad Jaiz jauh dari kesan rumah makan atau restoran. Tempat makan yang cukup terkenal itu berada di ruangan seperti garasi yang berada di bagian kiri bangunan rumah besar bergaya Eropa. Rumah bercat putih pucat itu berlantai tiga. Halaman parkirnya lapang, seluas lapangan bulu tangkis.

Di dalam warung, tiga deret meja panjang dengan kursi sederhana berjajar. Etalase kusam berisi bahan utama rujak berdiri di atas meja. Sejumlah foto memperlihatkan beberapa pejabat dan artis menempel di dinding. Tidak ada kesan mewah laiknya restoran warung rujak cingur terkenal.

Suasana rumah makan itu tampak sepi, belum ada pelanggan. Yang bisa ditemui hanya pemilik warung, Sioe Sin, generasi ketiga pemilik warung, dan ibunya, Ng Giok Cu. Baru satu jam kemudian beberapa pelanggan berdatangan. “Warung rujak ini usaha keluarga. Makanya tempatnya di rumah sendiri,” kata Sioe membuka obrolan. @DF


Next Post

Tergoda Kuah Khas Mi Kocok

Sab Jul 2 , 2016
korantangerang.com – Sore itu kota Bandung tepatnya Jalan Ahmad Dahlan terlihat lengang. Namun, sebuah kedai sederhana yang berdiri di pinggir jalan […]