Melawan Terorisme, TMMD ke 104 Kodim 0507/ Beri Penyuluhan Bahaya Paham Radikal & Aksi Terorisme Pada SMK Trisaka


Korantangerang.com – Satgas TMMD ke 104 Kodim 0507/Bekasi kembali  melaksanakan kegiatan non fisik dalam  penyuluhan dan sosialisasi mengenai bahaya paham radikal dan terorisme kepada  pelajar SMK Trisaka Jl. Swatantra V Kel. Jatirasa.Kamis (21/3/19)

Dalam penyampaian materi ini disampaikan oleh Kapten Inf. Alit Gusiantoro Dari Bintaldam Jaya dan diikuti sebanyak
76 orang peserta dari Siswa/i,  Guru, Bintaldam Jaya  serta TNI.     

Kapten Inf Alit Gusiantoro menjelaskan, sebagaimana kita pahami, bahwa masyarakat dunia dan bangsa indonesia khususnya senantiasa dihantui oleh faham-faham radikal dan aksi-aksi terorisme yang mengancam stabilitas negara.

” Seiring dengan kemajuan zaman, radikalisme dan terorisme juga mengikuti pesatnya perkembangan teknologi. Sehingga pengaruh dan jangkauannya mampu menembus batas-batas teritorial dan bersifat lintas negara. Faham radikal tercermin pada sikap ekstrim yang menghendaki perubahan secara cepat dan mendasar terhadap hal-hal yang dianggap fundamental oleh seseorang atau sekelompok radikalis. ” kata Kapten Inf. Alit Gusiantoro

Ia menambahkan, bahayanya sikap ekstrim ini biasanya diimplementasikan melalui tindakan-tindakan teror, ancaman dan anarkisme terhadap negara dan aparatnya.

Kemudian masalah terorisme di indonesia, menurutnya,  masih merupakan persoalan yang serius walaupun sudah banyak pelaku teror yang berhasil ditangkap dan menjalani proses hukum, serta sel-sel dan jaringan teroris yang dihancurkan.

” Akan tetapi melihat eskalasi konflik di beberapa negara, khususnya di wilayah timur tengah yang belum menunjukkan tanda-tanda mereda, maka potensi radikalisme dan munculnya aksi-aksi terorisme dikhawatirkan akan terus ada.” ujarnya

Selain itu katanya, hal lain yang perlu menjadi perhatian kita semua adalah munculnya gejala kebangkitan kelompok radikal kiri yang berideologi komunis (pki gaya baru).

” Bangkitnya ideologi komunis ini dilakukan dengan cara menyusup ke berbagai lini, mulai dari ormas, partai sampai pada lembaga-lembaga negara. Hal itu terbukti dari gencarnya pihak-pihak tertentu yang menghendaki agar dicabutnya tap mprs no. 25 tahun 1966 tentang pembubaran partai komunis Indonesia”,Ujarnya.

Kemudian Pemberantasan radikalisme, terorisme dan komunisme adalah masalah yang kompleks. Hal ini bukan tugas aparat keamanan saja, tetapi tugas kita semua. Kurangnya kesadaran dan partisipasi masyarakat bukan saja mempersulit pemberantasan, tetapi juga akan memberikan ruang hidup bagi para teroris.

 “ Oleh karena itu, peran aktif seluruh generasi  muda diharapkan harus proaktif dalam menyangkal  tentang Bahaya terorisme dan Radikalisme serta para masyarakat  para tokohnya akan sangat membantu tugas ”  tegasnya

Lebih jauh disampaikan, tujuan diadakannya penyuluhan dan sosialisasi terhadap pelar SMK Trisaka tersebut tak lain karena sekarang ini banyak muncul aliran-aliran baru yang memiliki paham Islam Garis Keras maupun paham radikalisme. Dimana pada akhirnya menjurus pada terbentuknya aksi terorisme / kekerasan dengan dalih memperjuangkan Islam, seperti yang telah dilakukan kelompok ISIS.

Adi (15) Siwa SMK Trisaka menuturkan dalam sosialisasi ini sagat membantu kita dalam peran pentinya generasi muda dalam menanggulanginya dan menekan paham radikal dan terorisme.

” Tak hanya itu kita juga sebagai generasi muda diajarkan  berpartisipasi dalam menyangkal Bahaya terorisme dan Radikalisme.Tak lupa kami mengucapkan trimakasih pada TNI yang telah memberi Materinya,” ujarnya.


Next Post

Senangnya Anak-Anak Kampung Cakung Diajari Ustadz Tentara

Kam Mar 21 , 2019
Korantangerang.com – Mentari baru saja kembali ke peraduannya, saat kaki-kaki kecil anak-anak lak-laki dan perempuan warga RT 004/RW 02, Kelurahan […]