Lulus Perguruan Tinggi Setelah Tiga Tahun di Panti


Stigma negatif yang masih terlekat pada anak panti kini bisa terbantahkan dengan berhasilnya Zaenal Abidin menyelesaikan pendidikan di salah satu perguruan tinggi negeri di Jakarta.

Anak bungsu dari tujuh bersaudara ini bahkan sekarang telah lulus seleksi penerimaan pegawai di Perusahaan Listrik Negara, salah satu Perusahaan BUMN di indonesia.

“Waktu itu saya masuk ke panti karena orangtua tidak mampu lagi membiayai sekolah ke tingkat SMA, (saat itu sekolah gratis baru sampai SMP)” tandas Zaenal saat dihubungi, Senin (30/1).

Zaenal berada di Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 3 Ceger milik Dinas Sosial DKI Jakarta selama tiga tahun.

Ia bercerita kalau ayahnya bekerja sebagai pedagang kecil yg menjajakan dagangannya keliling kampung. Sehingga sulit untuk melanjutkan pendidikan.

Maka dari itu, semua kakaknya kecuali kakak yang nomor enam, hanya bisa lulus SMP. Ia dan kakaknya yang nomor enam itu pun bersyukur bisa lulus perguruan tinggi melalui panti.

“Ketika di panti, Ibu saya meninggal dunia karena kecelakaan. Itu mau menengok saya di panti,” ujar Zaenal.

Musibah itu sempat mengguncang hatinya. Namun ia berusaha untuk menghadapi itu semua dan melanjutkan kehidupan di panti.

Akhirnya ia telah selesai mendapatkan pelayanan sosial di panti pada tahun 2013 lalu. Ia pun mencoba mencari cara agar bisa masuk kuliah.

Nasib baik tetap berada di pihaknya. Ia bisa lolos di Politeknik Negeri Jakarta Jurusan D3 Administrasi Bisnis melalui jalur undangan atau tanpa tes.

Zaenal juga mendapatkan beasiswa bidikmisi dari Kementerian Pendidikan. Ini merupakan berita gembira bagi dirinya dan keluarga.

“Alhamdulillah lulus dari kuliah saya bisa bekerja. Saya sedang menermpuh prajabatan, proses yg wajib diikuti oleh seluruh pegawai baru di PLN,” kata Zaenal.

Di tempat yang berbeda, Kepala Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 3, Ucu Rahayu mengatakan, Zaenal merupakan salah satu anak yang berpotensi waktu di panti.

“Attitudenya baik, cerdas, penurut, rajin, peduli pada orang lain, dan pantang menyerah. Ia juga anak yang rajin salat dan aktif organisasi,” tandas Ucu.

Waktu masih di panti, Zaenal selalu dapat ranking 1 di sekolahnya. Ia sempat jadi ketua osis saat kelas 2 SMK dan penggerak paskibra di sana.

“Ia Lulus dari PNJ tepat waktu yaitu di tahun 2016 dengan IPK 3.40. Di kampus pun dia aktif ikut organisasi kemahasiswaan. Bahkan beberap kali menjabat sebagai ketua,” kata Ucu.

Ia berharap Zaenal bisa menjadi teladan bagi anak-anak panti lainnya. Tidak perlu minder bahkan harus percaya diri karena mereka punya kesempatan yang sama dengan anak-anak pada umumnya.

“Dia juga pernah bilang kalau tidak akan melupakan kami dan yang ada di panti,” ujar Ucu.


Next Post

Bupati Tangerang Inginkan Gebrak Pakumis-Plus

Sen Jan 30 , 2017
korantangerang.com-Pencapaian program GerakanBersama Rakyat, AtasiKawasanPadat, KumuhdanMiskin (GebrakPakumis) sudah dijalankanol Pemerintah Kabupaten Tangerang sejak 6 tahun lalu (2011) nampaknya belum membuat […]