Ketua Umum SangKami Garis Basuki Ratno: Sikap Kstaria AHY Bisa Jadi Contoh Bagi Anak Bangsa


Jakarta – Hasil penghitungan riil (real count) KPU untuk Pilgub DKI Jakarta tuntas sudah. Pasangan nomor urut 2 Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot memperoleh suara tertinggi sekitar 42,91 persen, disusul Anies -Sandiaga 40,05 persen, dan AHY- Sylviana Murni diposisi akhir dengan perolehan suara sekitar 17,05 persen. Demikian ungkap Ketua Umum Sangkakala Kawula Muda Indonesia (SangKami) Garis Basuki Ratno di Pasar Kaget (Pasget) Blok M, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.

“Melihat hasil perhitungan riil KPUD DKI Jakarta itu jelas Pilkada DKI Jakarta berlangsung 2 putaran yang akan diikuti oleh paslon nomor urut 2 Ahok- Djarot dan paslon nomor urut 3 Anies-Sandi,” ujar Garis.

Cak Garis, demikian sapaan akrab Garis Basuki Ratno, menambahkan dirinya dan teman-teman yang tergabung di SangKami merasa kecewa dengan perolehan suara paslon Agus-Sylvi. Tapi rasa kecewa itu tak membuatnya patah semangat dalam berkontribusi bagi kemajuan Jakarta agar rakyat Jakarta lima tahun ke depan bisa memiliki Gubernur yang berpihak pada rakyat.

“Kami dari SangKami dan tim relawan lain yang berada dalam barisan pemenangan paslon Agus-Sylvi sudah berbuat semaksimal mungkin untuk kemenangan paslon nomor urut 1 yang kami dukung di putaran pertama. Meski kecewa karena perjuangan kami tak menghasilkan sesuatu yang kita impikan, tapi kekecewaan itu tidaklah harus berlanjut,” ungkapnya.

Disinggung mengenai perolehan suara paslon Agus-Sylvi yang amat diluar dugaan itu, dengan santai tapi tegas Cak Garis mengemukakan bahwa ‘serangan’ terhadap Sylviana Murni soal dana Bansos dan pembangunan Masjid Al Fauz itu amat sangat menurunkan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap paslon Agus-Sylvi.

“Berita korupsi itu tidak benar, tetapi terus disiarkan berulang-ulang oleh media pendukung paslon lain. Hasilnya, pikiran masyarakat akhirnya ‘termakan’ dengan menganggap paslon nomor urut 1 tidak bersih,” imbuhnya.

Cak Garis menambahkan, belum lagi ‘serangan’ yang ditujukan kepada ayah Agus Harimurti yaitu SBY. Isu negatif yang diarahkan ke SBY itu jelas sekali berdampak pada tingkat kredibilitas dan kapabilitas paslon Agus-Sylvi. “Pengaruh itu kan jelas, sebelumnya surveinya bagus kan. Ini ada pengaruh politik, banyaklah yang berdampak kepada Pak SBY ya, barangkali,” ujarnya.

Dicontohkan Cak Garis, kejadian sidang kasus dugaan penodaan agama atas terdakwa Ahok. Nama SBY diseret ketika Ketua MUI KH. Maruf Amin menjadi saksi dalam persidangan. SBY disebut melakukan komunikasi dengan KH. Maruf Amin. “Terakhir yang sangat booming itu tentang pengakuan Antasari yang semakin menjatuhkan nama baik SBY. Walau pengakuan Antasari itu belum terbukti kebenarannya tapi amat berdampak pada hasil perolehan suara Agus di pilkada DKI Jakarta ini,” ujar nya

Menurut Cak Garis, sangat wajar jika SBY banyak memberi penjelasan atas isu-isu yang menyerangnya. “Saya menduga isu tersebut yang akhirnya membuat paslon Agus – Sylvi gagal di putaran pertama. Punya dampak politik seperti itu, kasihan juga ya. Tapi tidak apa-apa Pak SBY dan AHY sudah menerima itu,” ujar nya.

Ditambahkan Cak Garis, Agus sudah menerima kekalahannya. Kata dia, Agus secara ksatria juga sudah mengucapkan selamat kepada dua pasangan calon yang lolos putaran kedua. “Saya mengapresiasi seorang AHY, sikapnya itu bisa menjadi contoh. Ya, sikap kstaria AHY bisa menjadi contoh bagi anak bangsa,” pungkasnya. (Jamiel Loellail Rora)


Next Post

Pentas Seni IRMADA: Mengembangkan Kreatifitas Generasi Muda

Sel Feb 21 , 2017
Jakarta – Ikatan Remaja Masjid darul A’mal (IRMADA) menggelar panggung Pentas Seni untuk mengembangkan kreativitas dan menyalurkan bakat anggotanya di […]