JSI dan ASYIK AJA: Debat Publik Pertama Paslon Agus – Sylvi Tampil Brilian


korantangerang.com – Debat publik pertama Cagub – Cawagub DKI Jakarta yang digelar KPU DKI Jakarta beberapa waktu di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, merupakan panggung milik pasangan calon (paslon) Agus Harimuti Yudhoyono (AHY) dan Hj. Sylviana Murni.

Sebab, paslon tersebut mampu mematahkan asumsi negatif dan tampil dalam debat dengan gemilang. Demikian ujar Zainul, Ketua Jaringan Santri Indonesia (JSI) Kecamatan Kebayoran Baru, di sela-sela acara Fun Bike bersama Agus – Sylvi di kawasan Melawai, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu (15/1).

“Saya sepakat dengan pendapat banyak para pengamat yang menyatakan debat publik pertama Cagub – Cawagub DKI Jakarta yang digelar KPU DKI Jakarta itu adalah panggung utama buat paslon Agus – Sylvi. Sebab, paslon tersebut mampu mematahkan asumsi negatif dan tampil dalam debat dengan gemilang dan brilian,” ujar Zainul yang akrab disapa Om Jin.

Debat pertama itu menjadi milik Agus, tambah Om Jin, karena dia mampu menjawab asumsi negatif terhadapnya. Sesi pertama misalnya, Agus selalu menjawab setiap pertanyaan dalam debat dan belum memberi kesempatan pada pasangannya untuk bicara.

“Agus seperti ingin memperlihatkan kepada publik , dia bisa menguasai panggung dan memang dia bisa membuktikan diri dan menampik kebimbangan publik soal kapasitasnya dalam menguasai panggung. Itu yang mau ditujukan Agus,” bebernya.

Om Jin menambahkan, paslon Agus – Sylvi bisa menjelaskan akan membangun Jakarta yang manusiawi tanpa menggusur dan akan memberikan bantuan-bantuan. Tidak seperti paslon Ahok – Djarot yang membuang orang miskin dari Jakarta. “Menyaksikan debat pertama itu semakin menyakinkan warga Jakarta untuk memenangkan paslon Agus – Sylvi. Sebab di bawah kepemimpinan mereka Jakarta akan menjadi milik rakyat. Bukan milik segelintir orang berduit,” tegas Om Jin.

Sementara Mola selaku Ketua Relawan Agus – Sylvi Idola Kami Anak Jakarta (ASYIK AJA) menyatakan kepiawaian dan kecerdasan Agus saat tampil di arena debat publik itu jelas menampik kebimbangan segelintir orang tentang kapasitas dalam penguasaan kontek debat.

“Maklum saja bila sebelumnya ada yang berpendapat Agus tak mau debat karena tak terbiasa berdebat karena latar belakangnya yang militer. Di mana dalam kehidupan militer itu adalah garis komando. Namun dalam debat publik pertama itu menyuguhkan fakta Agus – Sylvi tampil brilian, dapat menguasai panggung, menghapus kecurigaan, dan keraguan publik selama ini,” ujarnya.

Bila sebelumnya Agus – Sylvi tak mau ikut debat publik, tambah Mola, karena debat publik yang digelar televisi swasta itu bukanlah sebuah keharusan. Beda dengan debat yang diadakan oleh KPUD DKI Jakarta sebagai lembaga resmi. Daripada ikutan debat publik yang diadakan oleh TV swasta lebih baik paslon Agus – Sylvi turun ke masyarakat. Menyerap aspirasi masyarakat yang selama ini hidup dalam ketidakpastian karena kurangnya keberpihakan pemerintah pada rakyat kecil.

“Saya dan teman relawan yang tergabung di ASYIK AJA sangat setuju sama AHY yang menekankan bahwa beliau ingin menjadi gubernur rakyat dan bukan gubernur debat,” pungkas Mola menutup bincang-cincang dengan korantangerang.com.

(Jamiel Loellail Rora)


Next Post

Presiden Bahas Pendidikan Perkuat Bhinneka Tunggal Ika

Rab Jan 18 , 2017
KORANTANGERANG.com – Presiden Joko Widodo bersama sejumlah menteri terkait pendidikan dan agama membahas pendekatan pelajaran yang memperkuat nilai-nilai Bhinneka Tunggal Ika. […]