IPB Rumuskan Pengembangan Perguruan Tinggi Pertanian


KORANTANGERANG.com – Dewan Guru Besar IPB menggelar forum diskusi grup, Rabu, membahas pengembangan perguruan tinggi pertanian ke depan, serta merancang pendidikan pertanian yang lebih baik sehingga meningkatkan minat lulusan SMA mengambil jurusan pertanian.

“Selama beberapa tahun terakhir data menunjukkan terjadi penurunan daya tarik bidang pertanian bagi lulusan SMA. Situasi ini terjadi di sejumlah perguruan tinggi pertanian di daerah, pertanian tidak semenarik dulu,” kata Prof Priyarsono Ketua Komisi A Dewan Guru Besar IPB bidang Pengembangan Karakter dan Jati Diri Bangsa.

Ia menjelaskan, data menunjukkan, peminat perguruan tinggi pertanian jauh menurun dari kapasitas yang ada, seperti di IPB satu berbanding 10, sedangkan di perguruan tinggi di daerah lebih merosot lagi tidak seperti 10 tahun yang lalu.

“Untuk minat IPB tidak ada masalah, hanya saja perguruan tinggi pertanian yang di daerah yang cukup memprihatinkan,” katanya.

Menurutnya, jika persoalan tersebut terus dibiarkan, masalah pertanian yang menjadi hidup matinya bangsa akan menjadi tantangan berat, karena minimnya sumber daya manusia yang mau bekerja di sektor pertanian.

“Bisa dibayangkan saat ini sektor pertanian kita masih kalah jauh, impor beras menjadi salah satu persoalan, bahkan singkong pun diimpor. Dan uniknya lagi setiap ada impor di bidang pertanian, masyarakat menanyakan kemana IPB. Sedangkan saat tenaga kerja asing masuk ke Indonesia, perguruan tinggi sejenis tidak dipertanyakan,” katanya.

Priyarso menambahkan, dalam forum tersebut Dewan Guru Besar IPB bersama-sama merumuskan strategi kedepan agar pertanian tetap banyak diminati. Karena kapanpun, dimanapun, pertanian akan selalu dibutuhkan oleh sebuah bangsa untuk menjamin ketersediaan pangan dan kelestarian lingkungan hidup.

“Sesuai arahan dari degan guru besar, pertanian memiliki aspek ganda selain sebagai ketersediaan pangan juga kelestarian lingkungan. Pertanian akan selalu relevan dengan perkembangan zaman,” katanya.

Sementara itu, Sekretaris Dewan Guru Besar IPB Prof Evy Damayanti menyebutkan, dewan guru besar IPB bersepakat untuk merumuskan bagaimana membuat sektor pertanian memiliki daya tarik tinggi dengan merumuskan skema isentif, supaya pertanian menjadi menarik bagi lulusan SMA.

“Sudah saatnya pemerintah memikirkan politik kebijakan pertanian, agar sektor pertanian tidak semakin ditinggalkan. Mendorong berdirinya sekolah kejuruan pertanian, sehingga menghasilkan lulusan yang bergerak di sektor pertanian,” katanya.

Forum diskusi Dewan Guru Besar IPB ini menghadirkan sejumlah pembicara di antaranya Prof Intan Ahmad selaku Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemenristekdikti membahas topik Kebijakan Kemenristekdikti dalam Pengembangan Pendidik Tinggi Pertanian, Prof I Busaruddin, Guru Besar Universitas Indonesia, yang membahas strategi pengembangan pendidikan tinggi 30 tahun ke depan, dan Prof Sitanala Arsyad Guru Besar Emiritus IPB yang juga mantan rektor, membas tentang membangun perguruan tinggi pertanian 30 tahun kedepan. @DF


Next Post

Tangerang Rawan Narkoba, Bnn Banten Gelar Penyuluhan

Kam Sep 1 , 2016
korantangerang.com-Badan Narkotika Nasional Provinsi Banten menggelar penyuluhan tentang bahaya narkotika daerah rawan narkoba di wilayah Kota Tangerang. Kegiatan ini digelar […]