Hearing Dengan LPAI: Bupati Tangerang Minta Desa Aktif Awasi Pabrik


korantangerang.com – Pasca insiden ledakan pabrik mercon di desa Cengklong kecamatan Kosambi Kabupaten Tangerang yang menelan 49 pekerja tewas dan puluhan lainnya mengalami luka bakar.

Atas kejadian tersebut LPAI dan kementerian PPA mendatangi kantor Bupati Tangerang untuk melakukan Hearing bersama dalam kasus tersebut agar tidak lagi akan terjadi.

Terdapatnya pekerja di bawah umur yang menjadi korban,membuat LPAI pimpinan Kak Seto datangi kantor bupati untuk melakukan koordinasi terkait hal tersebut.

Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar mengatakan bahwa pemerintah daerah kabupaten Tangerang telah membentuk dinas perlindungan anak dan pemberdayaan perempuan ,hal ini bertujuan untuk lokomotif yang bersifat prenspektif atau pencegahan terhadap anak dan perempuan,supaya tidak terjadi kekerasan terhadap perlindungan perempuan dan anak.

Terkait insiden terbakarnya pabrik mercon ini ,di harapkan kedepannya tidak akan terjadi lagi.Dan jadikan ini kejadian terakhir,akan tetapi kewenangan dalam pengawasan pabrik yang ada di kabupaten tangerang merupakan kewenangan pemerintah provinsi banten,tentunya hal ini kami tidak bisa ikut andil dalam pengawasannya.Maka dari itu kami menginginkan kewenangan itu kembali di kembalikan kepada pemerintah kabupaten tangerang.ujarnya

Kebutuhan sosial yang ada di kabupaten Tangerang terkait tentang penanganan pemberdayaan perempuan dan anak sangatlah harus, maka dari itu di kabupaten tangerang ada Dinas pemberdayaan perempuan dan anak, walaupun sempat di pertanyakan oleh kemendagri,namun demikian kita punya argumentasi yang obyektif,sehingga pemerintah daerah kabupaten Tangerang bisa mempunyai dinas tersebut.Dan Dinas ini bisa menjadi pencegahan dini.

Untuk kedepannya para kepala desa akan kita kumpulkan sebagai ujung tombak ,di mana para kepala desa dan staff desa bisa mengawasi keadaan wilayahnya.Untuk wilayah kosambi memang jaraknya sangat jauh dari pusat pemerintahan kabupaten tangerang,sekitar dua jam menuju ke kecamatan kosambi dari sini.terang Bupati.

Sementara itu Kepala Desa Belimbing Maskota, dia mengatakan bahwa para korban yang bekerja di pabrik mercon tersebut paling banyak yang menjadi korban adalah warga saya,yaitu sebanyak 30 orang yang terpanggang,dirinya mengakui sangat kerepotan dalam melarang untuk bekerja di bawah umur,akan tetapi melihat keadaannya memang orang tidak punya dan memang sangat miskin ,dan memang di akui di bawah umur.Akan tetapi masyarakat lah yang ingin usianya ingin di tambahkan kepada pihak desa,hal itulah membuat aparat desa merasa kebingungan antara memberikan keterangan yang salah demi kemanusiaan,atau selektif tapi keluarga miskin sulit cari uang. Tandas Maskota (Mulyadi)

 

 

 

 


Next Post

Integrasi "Kampung KB" Digelar di Tangsel

Sen Nov 6 , 2017
korantangerang.com – Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menghelat kegiatan integrasi Kampung Keluarga Berencana (KB) bersama mitra kerja 2017 di […]