Disimpan Tapi Tidak Dipakai


Korantangerang.com – Jika busana Anda sudah tak dapat dikenakan akibat ukurannya yang tidak pas lagi, apa yang lantas Anda lakukan? Pilihannya ada dua, yaitu pertama, pasti menyingkirkannya, kemudian pilihan berikutnya adalah menyimpannya. Ya, meski menyimpan busana kekecilan menurut kaum adam merupakan hal aneh, lewat sebuah penelitian diketahui bahwa hampir setengah dari wanita (sebanyak 44 persen) tak akan membuang busana yang mereka pikir tak akan pernah dikenakan lagi.

Penelitian yang dilakukan oleh 1.000 responden wanita dari George di Asda ini menemukan bahwa sebanyak 42 persen wanita akan tetap menyimpan busananya yang kekecilan dengan harapan busana tersebut masih dapat dikenakan untuk masa mendatang, jikalau tubuh menjadi lebih kurus. Sedangkan 40 persen responden mengatakan bahwa tak akan membuang busananya karena busana tersebut memiliki nilai sentimentil.

Fakta-fakta lainnya sungguh menunjukkan bahwa kalimat “Aku tak memiliki busana untuk dikenakan” yang umumnya dilontarkan oleh wanita adalah kebohongan belaka. Pasalnya, satu di antara 10 wanita berkata bahwa mereka tak dapat mengingat busananya karena terlalu banyak. Satu di antara lima wanita sebenarnya merasa bersalah dengan jumlah busana serta sepatu yang dimiliki terlalu banyak.

Ada pula empat dari 10 wanita tetap menyimpan segala benda yang sebenarnya sia-sia dan disesali telah dibeli. Namun demikian, hanya satu dari 10 wanita yang percaya bahwa mereka telah menghabiskan banyak uang untuk membeli busana. Saat gajian pada awal bulan, satu dari 10 wanita biasanya akan langsung membeli busana baru.

Juru bicara dari George mengungkapkan, “Sangat jarang bagi kita untuk mengetahui dunia busana wanita di mana termasuk alasan mereka berbelanja, mengapa ada rasa tak rela melepas busana yang tak lagi dapat dikenakan dan bagaimana caranya agar berbelanja lebih cerdas.”

 

(Ani Susanti)


Next Post

WNI Disandera Di Papua, Jokowi Langsung Hubungi PM Papua Nuigini

Kam Sep 17 , 2015
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan akan segera menghubungi Perdana Menteri Papua Niugini Peter O’Neill, Kamis (17/9/2015), untuk mendorong pembebasan dua […]